Rabu, 14 Oktober 2015

SIKLUS APLIKASI SIA

Siklus Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi
A.   Definisi Siklus  Pendapatan
               Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebu
B.   Ruang Lingkup
a.     Entri pesanan penjualan,proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap:
–     Mengambil pesanan dari pelanggan
–     Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
–     Memeriksa ketersediaan persediaan
–     Pengiriman
b.    Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut,  proses ini terdiri dari dua tahap:
–      Mengambil dan mengepak pesanan
–      Mengirim pesanan tersebut
–      Penagihan dan Piutang Usaha

 c.    Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan:
–      Penagihan ke para pelanggan
–      Memelihara data piutang usaha
–      Penagihan Kas
d.    Langkah keempat (terakhir) dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas, melibatkan:
–      Menangani kiriman uang pelanggan
–      Menyimpannya ke bank
C.   SubSistem / Komponen
siklus pendapatan sebenarnya terdiri atas dua subsistem utama, yaitu :
(1) subsistem prosesnya pesanan penjualan.
 (2) subsistem penerimaan kas
 Tujuanya yaitu untuk menyediakan produk yang tepat pada lokasi pasar yang tepat, dilakukan pada waktu yang tepat, untuk harga yang tepat (the right product in the right place at he right time for the right price).
Batasan Aplikasi siklus pendapatan
         Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu)
Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
1.     Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan yang  jelas.
2.     Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
3.     Pelanggan Suatu proses bisnis harus mempunyai penerimaan hasil proses
4.     Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
5.    Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
6.    Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.
DFD Aplikasi Siklus Pendapatan
Aplikasi Siklus Pengeluaran

Definisi Aplikasi Siklus Pengeluaran
          Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa, tujuan utamanya adalah dalam siklus pengeluaran untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi
B. Ruang Lingkup Siklus Pengeluaran
Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran :
1. Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.
Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan. Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]). Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.
2. Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan) :
  • Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.
  • Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:
  • Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:                               –  Memutuskan apakah menerima pengiriman                                                 —  Memeriksa jumlah dan kualitas barang
  • Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur
  •  Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
3. Membayar barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembayaran.
  • Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
  • Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran
Tujuan utang usaha adalah untuk mensahkan pembayaran hanya untuk barang dan jasa yang dipesan dan benar-benar diterima.
Ada dua cara untuk memproses faktur penjualan dari vendor :
  • Sistem tanpa voucher
  • Sistem Vouche
C. SubSistem Siklus Pengeluaran
Subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai :
– Setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
– Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
–  Membayar barang, Perlengkapa
D. Batasan Aplikasi Siklus Pengeluaran
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
  1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, keluaran yang jelas.
  2.  Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
  3.  Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
  4.  Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
  5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
  6.  Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.
E. DFD Aplikasi Siklus Pengeluaran
APLIKASI SIKLUS PRODUKSI
Definis Aplikasii siklus produksi
definisi siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data
terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
•          Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting
        dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
•          Bauran produk
•          Penetapan harga produk
•          Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
•          Manajemen Biaya
•          Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
1.   Perancangan Produk
2.   Perencanaan dan Penjadwalan
3.   Operasi Produksi
4.   Akuntansi Biaya
Ruang Lingkup Aplikasi Siklus Produksi
1.   Aplikasi siklus pengeluaran
Pada siklus ini, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan empat aplikasi :
a.Aplikasi pembelian.
b.Aplikasi penerimaan.
c.Aplikasi surat bukti.
d.Aplikasi disbursemen kas.
2.   Aplikasi Siklus Produksi dan Keuangan.
Aplikasi siklus produksi
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
a.Perancangan Produk
b.Perencanaan dan Penjadwalan
c.Operasi Produksi
d.Akuntansi Biaya
Aplikasi siklus keuangan
Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
a. sistem pemilikan.
b. sistem catatan jurnal.
c. sistem pelaporan keuangan.
3.   Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem
Komponen pengembangan sistem meliputi :
a. Perencanaan system
b. Analisis sistem
Pemeriksaan terhadap sistem infromasi yang ada dan lingkungannya untuk mengidentifikasi perbaikan.
a. Perancangan system
b. Menterjemahkan rekomendasi yang dibuat dalam analisis sistem menjadi satu bentuk yang dapat dilaksanakan.
c. Pelaksanaan system
d. Pengoperasian sistem
4.  Standar Dokumentasi
 Dokumentasi Organisasi
a. Bagan organisasi
b.Bagan perkiraan
c. Anggaran belanja departemen
Dokumentasi Individual
a.  Deskripsi pekerjaan
b.  Pedoman prosedur
c. Standar prestasi
d. Instruksi pengoperasian computer
Dokumentasi Pemrosesan
a. Bagan aliran
b.Contoh bentuk
c.Contoh laporan
Teknologi dan Praktek Pengembangan Sistem
Analisa Sistem Terstruktur dan Rancangan
Teknik analisis terstruktur lebih mengandalkan pada penggunaan diagram aliran data daripadabagan aliran.  Teknik perencanaan terstruktur mengembangkan program komputer sebagai hirarki modul atas bawah.
Alat CASE -CASE adalah alat keahlian teknik perangkat lunak yang dibantu dengan komputer, yang mengotomatisasi banyak proses yang diperlukan selama pengembangan sistem
5.  Perencanaan dan pengorganisasian
Proyek sistem
Para akuntan perlu mengetahui tentang proses ini karena dua alasan :
Mereka berpartisipasi dalam tim proyek yang mendesain sistem akuntansi. § Para auditor memeriksa dan memberikan saran bagi sistem baru sebelum sistem itu dilaksanakan.
Suatu sistem dikatakan sukses apabila dapat mencapai empat tujuan berikut :
a. Menghasilkan informasi yang benar dan tepat waktu, dengan cara memiliki kontrol internal yangmemadai dan memilih metode pemrosesan yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
b. Selesai dalam jangka waktu yang masuk akal bagi pengembang. Hal ini dapat dicapai dengan : menentukan ruang lingkup sistem secara tepat dan menggunakan teknik manajemen proyek.
c. Harus memenuhi kebutuhan organisasi akan informasi.
SubSistem Aplikasi Siklus Produksi
Perancangan produk merupakan tahap awal dari sistem produksi yang bertujuan untuk merancang sebuah produk yang memenuhi keinginan konsumen dalam hal kualitas, lama pengerjaan, dan biaya produksi yang rendah.
Sistem Akuntansi Biaya
Tahap akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya yang bertujuan yaitu :
1.        Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dala produksi.
2.        Menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat digunakan sebagai dsar penentuan   harga (pricing) dan kepututusan tentang komposisi produk (product mix).
3.        Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan.
Jenis sistem akuntansi biaya yang umum  digunakan oleh sebuah perusahaan adalah sistem penentuan harga pokok pesanan (job order costing) dan sistem peneentuan harga pokok proses (process costing) dan laporan yang dihasilkan sistem akuntansi biaya umumnya berupa :
1.        Laporan kontrol (control report).
2.        Laporan harga pokok produksi (production cost report)
Catatan akuntansi yang diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya adalah :
1.        Jika perusahaan mengolah data biaya secara manual (noncomputerized record) :
a.       Perusahaan jasa dan manufaktur menggunakan sebuah kartu harga pokok produksi (production cost ledger) yang berfungsi sebagai kartu pembantu untuk rekening persediaan produk dalam proses.
b.      Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok pesanan, catatan ini dibuat satu halaman untuk setiap pesanan.
c.       Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok proses, catatan ini dibuat dalam satu halaman untuk setiap pusat biaya. Untuk mencatat informasi dalam catatan ini, digunakan arsip order produksi.
2. Jika perusahaan mengolah data biaya dengan menggunakan komputer :
a. File induk (master file) dan file transaksi (transaction file).
Prosedur Pengolahan Transaksi
Pengolahan transaksi biaya dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan komputer dan prosedure pengolahan transaksi dalam bentuk narasi dan bagan alir (flowchart).
Prosedure/Sistem Akuntansi Biaya (manual) dimulai dari Bagian Gudang ke Departemen Pengawasan Produksi ke Bagian Pabrik ke Bagian Akuntansi Biaya.
A. Siklus Keuangan
Siklus Keuangan adalah Sistem akuntansi yang mencatat dua dua kegiatan ekonomi  yaitu :
a.  Bisnis menaikkan modal dari para pemilik dan kreditor.
b. Bisnis menggunakan modal untuk memperoleh aset produksi yang dipakai untuk memperoleh pendapatan.
Siklus keuangan melaporkan sumber kapital pada manajer berkenaan dengan hasil operasinya. Sistem laporan keuangan ini menunjukkan pada kesatuan eksternal dengan meringkas data akuntansi dan menunjukkannya dalam rekening keuangan. Terkadang meliputi sistem akuntansi tanggung jawab yang menunjukkan biaya aktual dan dianggarkan pada manajer individu. Catatan jurnal dan aplikasi laporan keuangan terkadang merupakan komponen sistem buku besar umum. Contoh siklus keuangan dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
kualitas produksi dan pengurangan biaya limbah dan barang rusak yang berkaitan.
Batasan Aplikasi Siklus Produksi
Pengendalian persediaan dapat dicapai melalui catatan-catatan dan laporan-laporan persediaan yang menyajikan informasi seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan,tingkat minimal dan maksimal persediaan. Titik order ulang dan prosedur-prosedurnya harus ditetapkan. Titik order ulang adalah tingkat persediaan dimana harus dilakukan order tambahan untuk menghindari kurangnya persediaan. Penentuan titik order ulangmensyaratkan dilakukan analisis permintaan produk, biaya setup pengorderan atau produksi,lead time pasokan atau produksi, biaya penanganan persediaan, dan biaya-biaya yang berkaitan dengan kondisi tidak adanya persediaan seperti kerugian penjualan atau penggunaan fasilitas-fasilitas produksi secara tidak efisien. Karena tujuan pengendalian persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan, keputusan penting yang harus di buat adalah besarnya kuantitas ekonomis setiap order pembelian yang disebut economicorder quantity (EOQ). Kuantitas order ulang harus sama dengan carrying cost dan totalordering cost.
Produksi Just In Time (JIT)
Produksi just in time (JIT) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan system produksidimana barang-barang hanya diproduksi hanya sesuai dengan kebutuhan operasi mendatang.System JIT berbeda dengan system produksi konvensional dimana persediaan barang dalam proses, bahan baku, dan produk jadi diminimalkan atau bahkan dieliminasisecara total.Persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan produk  jadi ditunjukkan dengan kotak-kotak terputus-putus. Persediaan digunakan sebagai cadangan untuk operasi-operasi yang berbeda. Persediaan dieliminasi dengan menganalisis operasi secara seksama untuk membuat tingkat produksi konstan yang menyeimbangkan masukan dan keluaran untuk setiap setiap tahap produksi. Produksi JIT juga menekankan perlunya pengendalian kualitas. Karena persediaan diminimalkan, produksi yang cacat haruss segeradikoreksi agar alur produksi alur produksi yang konstantetap terjaga. Para pemasok menjamin pengiriman barang tanpa cacat secara tepat waktu sehingga dapat segera dimasukkan dalam produksi, tidak harus ditempatkan terlebih didalam persediaan bahan baku.Manfaat keuangan dari produksi JIT secara umum berasal dari pengurangan tingkat persediaan secara keseluruhan. Ini mengurangi total investasi perusahaan dalam persediaan.Biaya-biaya penyimpanan dan penanganan persediaan, keuangan, ruang penyimpanan dan beban keuangan terhadap total biaya persediaan turun, mungkin sangad mencolok. Manfaatlain dalam meliputi biaya tenaga kerja yang turun karena rancang ulang alur produksi yang konstan, diskon kuantitas dari pemasok yang sebaliknya menerima kontrak jangka panjangdari perusahaan, dan peningkatan.

DFD Aplikasi Siklus Produksi
DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangn sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya.. Dalam pembuatan Sistem Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer 6.
User / Terminator, Kesatuan diluar sistem (external entity) yang memberikan input ke sistem atau menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem lain.
Process, Aktivitas yang mengolah input menjadi output.
Data Flow, Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara proses & data store).
Data Store, Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.
Pada pembuatannya, DFD terdiri Level 0 atau Level Konteks (Konteks Diagram) dan Level ke-n. Selama DFD bisa dijelaskan lebih detail, maka semakin banyak level yang dibuat. Jadi, DFD level 0 atau Level Konteks terdiri dari 1 proses, sejumlah terminator dan data flow input/output, tanpa Data Store. Jumlah terminator dan data flow dari atau ke terminator di semua level DFD sama. Semua proses memiliki data flow input maupun output. DataStore terletak di semua level DFD, kecual DFD Leel 0



Tujuan dan Fungsi Siklus Pengeluaran

Tujuan utama dari siklus pengeluaran 
adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang terkandung didalamnya meliputi : 
1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan 
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah valid dan
    benar
3.Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan 
4.Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan benar
5.Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat 
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di dalam buku
    besar utang usaha
 7.Memastikan bahwa seluruh pengeluara kas berhubungan dengan pengealuran yang sudah diotorisasi
8. Menyiapakn seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang berhubungan dengan
    barang atau jasa yang diperoleh 

Fungsi dari Siklus Pengeluaran itu sendiri terdiri dari : 
1.Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut 
2. Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang 
3. Memastikan validitas kewajiban pembayaran 
4. Menyiapkan pengeluaran kas 
5. Mengelola utang usaha
6. Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum 
7. Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan 

Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran 

Memesan barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
Menerima dan menyimpan barang, perlengkapan dan jasa (layanan) 
Membayar barang, perlengkapan dan jasa (layanan) 

Aktivitas Permintaan Pembelian Barang dan Jasa 
Aktivitas permintaan pembelian barang dan jasa dilakukan dengan menggunakan dokumen Purchase Requisition. Dokumen ini berisi daftar pemesanan yang, meliputi tujuan pengiriman barang, tanggal pemesanan, nama dan jenis barang dan kuantitas pemesanan. Prosedurnya adalah tiap-tiap departemen diperbolehkan mengisi dokumen Purchase Requisition atas persetujuan dari manajernya. Setelah itu dokumen Purchase Requisition diserahkan ke departemen pembelian barang untuk dipesankan.
Hal ini dilakukan agar kebutuhan tiap-tiap departemen dapat terpenuhi dan juga merupakan pengendalian perusahaan agar dapat tidak terjadi penggandaan pemesanan barang ke supplier.

Pengendalian Intern terhadap siklus pengeluaran

1. Catatan dan dokumen yang biasa digunakan dalam transaksi siklus pengeluaran
     Check, yaitu dokumen perintah pembayaran sejumlah uang kepada bank
     Check Summary, yaitu laporan tentang ringkasan check yang telah dikeluarakan dalam suatu              periode
Cash Disbusement Transaction File, yaitu file yang berisi informasi pembayaran cek untuk penjual atau pihak lain yang digunakan untuk memasukan ke dalam rekening utang dagang dan buku besar
Cash Disbusement Juornal or Check Register, merupakan catatan formal terhadap pengeluaran cek untuk pihak lain

2. Fungsi-fungsi terkait dalam transaksi siklus pengeluaran
 Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
2. Fungsi pencatatan utang
3. Fungsi keuangan
4. Fungsi akuntansi biaya
5. Fungsi akuntansi umum
6. Fungsi audit intern

Keterangan :
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
   (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan.
2. Fungsi pencatatan utama
     fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada  fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga b pertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
3. Fungsi keuangan
     Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek, meminta otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.
4. Fungsi akuntansi biaya
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.
5. Fungsi akuntansi umum
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
6. Fungsi audit intern
 Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count) secara periodik dan  mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (akun kas dalam  buku besar). Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak  (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank secara          periodik.

SIKLUS KONVERSI

SIKLUS KONVERSI

Pengertian Siklus Konversi
            Siklus Konversi yang disebut juga sebagai Siklus Produksi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997).

Kegiatan Pokok Siklus Konversi :
  • Perencanaan Produksi
  • Permintaan Bahan Baku
  • Penugasan Karyawan
  • Akuntansi Biaya
  • Penyimpanan Barang
Perencanaan Produksi :
  • Menetapkan jadwal produksi, jenis barang yang akan diproduksi, banyak unit yang diproduksi dan anggaran biaya produksi.
  •  Membuat rancangan barang – barang yang akan diproduksi.
  •  Menyusun bill of materials atau rincian bahan baku
  • Membuat MRP (Material Requirement Plan) yaitu kebutuhan bahan baku selama proses produksi
  • Menyiapkan penugasan karyawan
Metode produksi :
  • Pemrosesan Berkelanjutan
  • Pemrosesan Batch
  • Pemrosesan Berdasarkan Pesanan
Permintaan Bahan Baku :
  • Menyiapkan bahan baku dan bahan penolong kepada bagian gudang dengan menggunakan Material Requisition Form.
  • Dalam Material Requisition Form, informasi yang paling penting adalah kode dan nama barang, jumlah unit barang yang diminta dan yang dapat dipenuhi oleh bagian gudang, tanda tangan.
Penugasan Karyawan:
  • Penugasan karyawan dengan baik agar tercipta iklim kerja yang stabil.
  • Masing – masing head Dept. harus dapat memperhitungkan penugasan dan pendapatan karyawannya, hal ini bisa dikontrol dengan menggunakan Kartu Kerja Karyawan, didalam kartu tersebut terdapat Jadwal Penugasan, Perhitungan pendapatan yang diterima dalam periode tertentu.
  • Pada akhir bulan dari Kartu Karyawan ini dibuatkan Laporan Penugasan Karyawan
Akuntansi Biaya :
Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.
  • Menurut Schaum
Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.
  • Menurut Carter dan Usry
Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin strategis.
Manfaat Akuntansi Biaya :
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.

Klasifikasi Biaya :
  1. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan
    1. Factory Cost (Biaya produksi)
v  Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost)
v  Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour Cost)
v  Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead)
    1. Commercial Expense (Operating Expense)
v  Marketing and selling expense
v  General and administration expense   
  1. Berdasarkan pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biaya
            a. Biaya Tetap
            b. Biaya Variabel
            c. Biaya Semi Variabel
  1. Berdasarkan Objek yang Dibiayainya
            a. Biaya Langsung
            b. Biaya Tidak Langsung

Sistem Akuntansi Biaya :
l  Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya)
            Sistem Pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai dengan harga pokok yang sesungguhnya.
l  Standart Cost System( Sistem Harga Pokok Standart)
            Sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar harga pokok yang telah ditentukan /ditaksir sebelum suatu produk atau pesanan dikerjakan.

Sistem Pengumpulan Harga Pokok :
  1. Job Order Cost
            Suatu metode pengumpulan harga pokok produk yang dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak.
  1. Process Cost
            Metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu.

Akuntansi Biaya :
l  Barang – barang yang diproduksi harus dicatat dengan baik, agar dapat diketahui total biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang tersebut. Setelah itu perusahaan dapat mengambil keputusan berapa harga jual yang harus ditetapkan.
l  Akuntansi biaya juga berfungsi untuk mengevaluasi apakah proses produksi periode yang baru berakhir lebih efisien atau lebih buruk dari periode produksi sebelumnya






SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : SIKLUS KONVERSI

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan dan tepet waktu sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan system informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan system informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.Oleh karena bentuk operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran sistem informasi akuntansi juga beragam bentuknya.
Misal suatu perusahaan manufaktur akan memerlukan sistem informasi akuntansi yang dapat menghasilkan informasi biaya produksi dan besarnya harga jual produk, jenis produk, kuntitas dan kualitas produk, biaya-biaya yang berhbungan dengan produk misal biaya pembelian bahan, biaya transportasi pengantaran, dan sebagainya.
Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur pembelian bahan baku adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan transaksi perusahaan.
Lingkup (scope) sistem informasi akuntansi adalah memberikan informasi untuk tujuan akuntansi yaitu tujuan eksternal yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh otoritas dan tujuan internal untuk tujuan pengambilan keputusan manajemen.Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen ). Untuk tujuan eksternal biasanya didasarkan pada standar yang ditetapkan oleh otoritas. Misal penyajian laporan keuangan untuk publik, sehingga dibutuhkan sistem informasi akuntansi keuangan.
Sebaliknya manajemen sering pula membutuhkan informasi akuntansi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk tujuan tertentu, sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi akuntansi manajerial.Dalam pembahasan ini akan di bahas tentang salah satu dari empat siklus transaksi dalam sistem informasi akuntansi untuk mencatat kegiatan bisnis.

B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah
1.Bagaimana gambaran tentang siklus konversi yang berpengaruh terhadap sistem informasi suatu bisnis
2.Bagaimana proses dalam siklus Produksi
3.Faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan berbisnis di kelas dunia?
4.Bagaimana mengatasi masalah- masalah yang dihadapi selama proses bisnis berjalan?

C.Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
1.Memahami tentang gambaran siklus konversi secara keseluruhan
2.Memahami proses-proses yang ada dalam siklus produksi
3.Mengerti tentang hal apa saja yang mempengaruhi keberhasilan bisnis kelas dunia
4.Mengerti tentang solusi masalah-masalah yang dihadapi selama bisnis berjalan

BAB II

PEMBAHASAN
Siklus Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997).
Siklus konversi berisi transaksi yang benar-benar ada ketika input diubah menjadi barang atau pelayanan dapat dijual. Proses yang digunakan dalam siklus konversi adalah bahan, tenaga kerja, dan ongkos eksploitasi.
PERUSAHAAN KELAS DUNIA
            Perusahaan kelas dunia adalah perusahaan yang telah mencapai standar tinggi dan telah mengalami perubahan fundamental dari bentuk serta manajemen tradisional. Mencapai kelas dunia membawa implikasi signifikan bagi akuntansi dan sistem informasi akuntansi. Inforrnasi tradisional tidak cukup mendukung kebutuhan kelas dunia, sehingga perusahaan ini membutuhkan berbagai metode akuntansi baru dan sistem informasi baru yang:
1.Menunjukkan apa saja hal yang menjadi perhatian pelanggan ( seperti kualitas dan layanan)
2.Mengidentifikasikan berbagai produk yang menguntungkan
3.Mengidentifikasi pelanggan yang menguntungkan
4.Mengidentifikasikan berbagai peluang untuk perbaikan operasional dan produk
5.Mendorong adopsi aktivitas serta proses bernilai tambah dalam perusahaan dan mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah
6.Secara efisien mendukung berbagai pengguna melalui informasi keuangan dan nonkeuangan


LINGKUNGAN MANUFAKTUR TRADISIONAL
            Siklus konversi tradisional terdiri atas dua subsistem yaitu sistem produksi dan sistem akuntansi biaya. Dalam lingkungan manufaktur tradisional kedua subsistem ini cenderung terpisah tidak terintegrasi. Oleh karenanya kedua akan dibahas secara terpisah.
Sistem Produksi
            Sistem produksi memlibatkan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian fisik selama proses produksi. Tergantung dari produk apa yang diproduksi, perusahaan akan menggunakan salah satu dari berbagai metode produksi berikut ini :
·                     Pemrosesan berkelanjutan membuat produk yang sama melalui rangakaian berkelanjutan berbagai prosedur standar. Perkiraan penjualan bersama dengan informasi tingkat persediaan saat ini adalah pemicu proses ini.
·                     Pemrosesan Batch menghasilkan berbagai kelompok (batch) yang berbeda. Tiap barang dalam batch hamper sama, yaitu membutuhkan bahan baku serta operasi yang sama. Mekanisme pemicu proses ini adalah kebutuhan untuk mempertahankan tingkat perssediaan barang jadi sesuai prediksi kebutuhan pelanggan.
·                     Pemrosesan berdasarkan pesanan melibatkan pembuatan berbagai produk yang berbeda sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini diawali oleh pesanan penjualan, bukan oleh tingkat persediaan yang menurun.
Dokumen dalam Sistem Pemrosesan Batch
            Dokumen yang paling umum dalam sistem pemrosesan batch adalah
1.                  Prakiraan penjualan ( sales forecast ) menunjukkan perkiraan permintaan barang jadi perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2.                  Jadwal produksi ( production schedule ) adalah rencana dan otorasi formal untuk memulai produksi. Dokumen ini menjelaskan berbagai produk yang akan dibuat, jumlah yang akan diproduksi dalam tiap batch, serta jadwal produksi untuk memulai serta menyelesaikan produksinya.
3.                  Daftar kebutuhan bahan baku ( bill of material – BOM ) menspesifikasikanberbgai jenis dan bahan baku serta berbagai sub perakitan yang digunakan untuk proses produksi sebuah unit barang jadi.
4.                  Lembar proses kerja ( route sheet ) menunjukkan alur produksi suatu batch produk yang harus diikuti selama proses produksi. Biasanya menspesifikasikan urutan operasi ( mesin atau perakitan ) sertawaktu standar yang dialokasikan untuk tiap pekerjaan.
5.                  Perintah kerja, atau perintah produksi ( work order/production order ) dibuat berdasarkan BOM dan lembar proses kerja untuk menspesifikasikan bahan baku dan produksi untuk tiap batch.
6.                  Lembar perpindahan mencatat pekerjaan yang dilakukan di tiap tempat kerja dan mengotorisasi perpindahan suatu batch ke tempat kerja berikutnya.
7.                  Permintaan bahan baku ( material requisition ) mengotorisasikan karyawan gudang untuk mengeluarkan bahan baku ( dan subperakitan ) ke orang-orang atau tempat kerja dalam proses produksi.
Model EOQ
Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk meminimalkan biaya persediaan dengan tetap memastikan bahwa terdapat persediaan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi permintaan saat ini. Berbagai model persediaan yang digunakan untuk mencapai tujuan ini dapat membantu menjawab dua pertanyaan dasar:
1.                  Kapan sharusnya persedian dibeli?
2.                  Seberapa banyak persediaan yang harus dibeli?
Model persediaan yang paling sederhana dan umum dipakai adalah model EOQ ( Economic Order Quantity ). Akan tetapi model EOQ didasarkan pada asumsi yang tidak selalu mencerminakan kenyataan ekonomi, asumsi-asumsi tersebut :
a.                   Permintaan produk konstan dan diketahui secara pasti.
b.                  Waktu tunggu ( waktu antara memasukkan pesanan persediaan hingga kedatangannya ) diketahui dan konstan.
c.                   Semua persediaan yang dipesan tiba pada saat yang sama.
d.                  Biaya total pertahun untuk memesan adalah dapat bervariasi dan menurun sejalan dengan peningkatan jumlah pesanan.
e.                   Biaya total per tahun untuk menyimpan persediaan (biaya penggudangan) adalah biaya yang bervariasi yang akan meningkatkan sejalan dengan peningkatan jumlah yang dipesan.
f.                   Tidak ada diskon jumlah. Oleh karenanya, harga total pembelian persediaan untuk tahun terkait adalah konstan.
Parameter penting dalam model ini adalah biaya penggudangan dan biaya pemesanan.

Sistem Akuntansi Biaya

Siklus akuntansi biaya dimulai ketika bagian perencanaan dan pengendalian mengirimkan sebuah salinan dari perintah kerja asli ke bagian akuntansi biaya. staf administrasinya kemuadian menyimpannya dalam file barand dalam proses ( work-in-process-WIP ). File ini bertindak sebagai buku pembantu bagi akun pengendali barang dalam proses di buku besar.

Pengendalian dalam Lingkup Tradisional
Golongan Pengendalian
Titik Pengendalian dalam sistem
1.                  Otorisasi Transaksi
Perintah kerja, Lembar perpindahan, dan Permintaan bahan baku
2.                  Pemisahan tugas
1.                  Pengendalian persediaan terpisah dari bagian penyimpanan persedian RM dan FG
2.                  Bagian akuntansi biaya terpisah dari tempat kerja
3.                  GL terpisah dari akuntansi lainnya.
3.                  Supervisi
Supervisor mengawasi penggunaan bahan baku dan pencatatan jam kerja
4.                  Akses
Membatasi akses fisik ke barang jadi, persediaaan bahan baku, dan proses produksi, menggunakan prosedur formal untuk mengeluarkan bahan baku bagi produksi
5.                  Pencatatan Akuntansi
File perintah, lembar biaya, lembar perpindahan, pekerjaan, permintaan bahan baku, record WIP, dan file persediaan barang jadi.
6.                  Verifikasi Independen
Fungsi akuntansi biaya merekonsiliasi semua biaya produksi. Bagian buku besar merekonsiliasi seluruh sistem.

LINGKUNGAN MANUFAKTUR KELAS DUNIA
            Pada pertengahan tahun 1950-an, amerika serikat adalah pemimpin dalam manufaktur di antara berbagai Negara industry lainnya. Proses produksi missal,yang disempurnakan pada awal abad ini,memberikan skala ekonomi sehingga indutri di AS memiliki keunggulan kompetitif yang berbeda.Permintaan atas berbagai produk ini pada saat itu stabil,hingga menghasilkan lebih bnyak waktu untuk pemulihan biaya. Dalam hal ini adalah pasar bagi penjual.
             Sejak pertengahan tahun 1970-an,berbagai factor yang menetukan keunggulan kom-petitif telah bergeser dari penekanan pada biaya saja ke penekanan pada kepuasan pelanggan,keanekaragaman produk, dan kemampuan untuk merespon secara cepat perubahan permintaan pelanggan.
FLEKSIBILITAS PRODUKSI
Para pelanggan modern menginginkan produk berkualitas, mereka menginginkannya dengan segera, dan ingin ada berbagai pilihan. Profil permintaan ini membebankan konflik dasar bagi produsen tradisional,yang orientasi pada lingkungan terstruktur dan tidak fleksibelnya, menghambat sehingga tidak efektif dalam lingkungan ini. Sebaliknya, para pesaing kelas dunia memenuhi berbagai tantangan konsumerisme modern melalui system produksi fleksibel.
            Mencapai fleksibilitas produksi menggabungkan empat karakteristik : 1. Reorganisasi pabrik, 2. Otomatisasi proses produksi,3. Pengurangani persediaan,dan 4. Kualitas produk yang tinggi.
REORGANISASI FISIK FASILITAS PRODUKSI
            Ketidakefisienan yang inhern dalam tata letak pabrik tradisional menambah biaya penanganan,waktu konversi, dan bahkan persediaan dalam proses produksi. Selain itu, karena aktivitas produksi biasanya diatur disepanjang garis fungsional,terdapat tendensi adanya kecurigaan antarkaryawan. Mentalitas “ kita vs mereka” ini berlawanan dengan sikap sebagai tim dan menciptakanketidakseimbangan dalam proses.

OTOMATISASI PROSES PRODUKSI
            Otomatisasi adalah inti dari lingkungan produksi yang berfungsi dengan baik. Melalui penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi, perusahaan dapat menjadi lebih efisien dank arena menjadi kompetitif. Otomatisasi juga dapat berkontribusi secara langsung pada karakteristik operasi lainnya yaitu pengurangan persediaan dan peningkatan kualitas.
PRODUKSI TRADISIONAL
            Lingkungan produksi terdiri atas berbagai jenis mesin, yang masing-masing dikendalikan oleh seseorang operator. Karena mesin – mesin ini membutuhkan banyak waktu penyetelan, biaya penyetelan harus disebarkan dalam operasi produksi berjumlah besar.
TEKNOLOGI YANG BERDIRI SENDIRI
            Teknologi yang berdiri sendiri menggambarkan lingkungan dengan keberadaan otomatisasi dalam bentuk yang terpisah – pisah dan yang berdiri sendiri dalam lingkungan tradisional. Teknologi yang berdiri sendiri ini menggunakan mesin yang dikendalikan numeric computer yang dapat melakukan beberapa operasi dengan keterlibatan manusia yang lebih sedikit. Misalnya mesin CNC , manfaat yang penting dari teknologi CNC ini adalah sedikitnya waktu (dana biaya) penyetelan yang dibutuhkan untuk berubah dari satu operasi ke operasi lainnya.
PENYEDERHANAAN PROSES
            Penyederhanaan proses berfokus pada pengurangan kompleksitas tata letak fisik produksi dilantai pabrik.berbagai jenis mesin CNC akan diatur dalam sel (cell) untuk menghasilkan sebuah bagian lengkap dari awal hingga akhir di satu lokasi. Tidak seperti mesin CNC biasa, tidak ada keterlibatan manusia dalam sel. Tata letak fisik yang lebih rumit dalam sebuah sel mengurangi jarak yang harus ditempuh sebuah bagian dalam proses produksi. Hal ini pada akhirnya menghemat waktu produksi dan secara signifikan mengurangi persediaan dalam transit.
PRODUKSI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN KOMPUTER
            Produksi yang diintegrasikan dengan computer adalah lingkungan yang terotomatisasi penuh. Pabrik CIM diatur menjadi dua sel teknologi yang tidak menggunakan tenaga kerja manusia dalam proses produksi.
            System penyimpanan dan penarikan otomatis. Banyak perusahaan dapat mening-katkan produktivitas dan profitabilitasnya dengan mengganti forklift beserta operator manusianya dengan system penyimpanan penarikan otomatis. Manfaat operational dari teknologi ini jika dibandingkan dengan system manual meliputi penurunan kesalahan, perbaikan pengen-dalian persediaan, dan biaya penyimpanan yang lebih rendah.
            Robotika. Robotika melibatkan penggunaan robot, mesin CNC khusus yang digunakan dalam lingkungan berbahaya atau untuk melakukan berbagai pekerjaan berbahaya dan menonton yang cenderung dapat menyebabkan kecelakaan.
DESAIN BERBANTUAN KOMPUTER
            Desain produk telah mengalami perubahan cepat melalui teknologi CAD. Teknologi tersebut awalnya digunakan dalam industry pesawat terbang pada awal tahun 1960-an, tetapi sejak itu telah digunakan dalam setiap jenis industry. Teknologi CAD telah diperluas untuk mendesain dan mengevaluasi proses produksi bagi produk baru. Hal ini menghasilkan spesfikasi tahapan dan prosedur terperinci untuk personel tempat kerja. System CAD yang canggih dapat mendesain produk dan proses secara simultan. Jadi, dengan dibantu CAD , pihak manajemen dapat mengevaluasi kelayakan teknis produk dan menentukan “dapat tidaknya suatu produk diproduksi.”
            Teknologi CAD telah sangat banyak mempersingkat waktu antara desain awal dengan akhir. Hal ini memungkinkan perusahaan menyesuaikan produksinya secara cepat dengan per- bahan dalam permintaan pasar.
PRODUKSI BERBANTUAN KOMPUTER
Produksi berbantuan computer berfokus pada pabrik dan penggunaan computer untuk mengen-dalikan proses produksi secara fisik. Tujuan mesin awal dari otomatisasi adalah peningkatan  produktivitas tenaga kerja. Kini, CAM memberikan presisi, kecepatan, dan pengendalian yang lebih baik daripada proses produksi oleh manusia. Tujuan dibalik CAM adalah untuk menggan-tikan tenaga kerja melalui otomatisasi.
MRP II, EDI, DAN ERP
            Perencanaan sumber daya produksi (MRP II) adalah perluasan dari konsep sederhana yang masih digunakan dan disebut sebagai system perencanaan permintaan bahan baku. Pendekatan ini didesain untuk meminimalkan biaya pengudangan persediaan dalam industry produksi missal.
            System MRP II akan menghasilkan daftar kebutuhan bahan baku untuk produk terkait, menyesuaikan produksi dari produk tersebut dalam jadwal produksi induk, membuat perkiraan kasar perencanaan kapasitas berdasarkan ketersediaan mesin dan tenaga kerja , dan lebih banyak lagi.
            Produsen kelas dunia bias mewujudkan sejumlah manfaat dari system MRP II yang sangat terintegrasi, dalam hal – hal berikut ini :
·         Perbaikan layanan pelanggan
·         Pengurangan investasi pada persediaan
·         Peningkatan produktivitas
·         Perbaikan arus kas
·         Bantuan dalam mencapai tujuan strategis jangka panjang
·         Bantuan dalam megelola perubahan
·         Fleksibilitas dalam proses produksi
ERP dapat menghitung kebutuhan sumberdaya, pembuatan jadwal, mengelola perubahan konfigurasi produk, memungkinkan perubahan terencana di masa mendatang dalam hal produk, dan memonitor produksi dipabrik.perusahaan kelas dunia akan memiliki system ERP yang dapat berkomunikasi secara eksternal dengan para pelanggan dan pemasoknya melalui pertukaran data elektronik ( EDI ).
PENGURANGAN PERSEDIAAN
            Symbol dari perusahaan kelas dunia adalah keberhasilannya dalam mengurangi perse-diaan. Perusahaan semacam ini sering kali memiliki perputaran persediaan tahunan 100 kali per tahun. Jika perusahaan lainnya menyimpan persediaan untuk beberapa minggu bahkan untuk beberapa bulan, perusahaan kelas dunia hanya memiliki persediaan beberapa hari kadang hanya untuk beberapa jam.
SISI BURUK PERSEDIAAN
            Terdapat tiga alasan penting mengapa perusahaan lebih baik mengurangi persediaannya.
1.      Persediaan membutuhkan biaya
2.      Persediaan menyamarkan masalah produksi
3.      Kemauan untuk menyimpan persediaan dapat menimbulkan kelebihan produksi.
BAGAIMANA PERUSAHAAN DAPAT MENGURANGI PERSEDIAAN ?
            Perusahaan yang telah berhasil mengurangi persediaan mengadopsi model produksi just-in-time (JIT). Akan tetapi, JIT lebih dari sekedar teknik pengurangan persediaan. JIT adalah filosofi yang menyerang berbagai masalah produksi yang sebelumnya dijelaskan, melalui penye-derhanaan proses serta pengurangan persediaan. Konsep JIT sangat tergantung pada berbagai asumsi berikut .
·         Tingkat cacat nol
·         Waktu penyetelan nol
·         Ukuran lot kecil
·         Persediaan nol
·         Waktu tunggu nol dan pemasok yang andal
·         Sikap tim
KUALITAS PRODUK
            Terdapat dua alasan dasar mengapa kualitas penting bagi produsen kelas dunia. Pertama, kualitas yang buruksangat mahal untuk perusahaan. Kedua, kualitas adalah dasar persaingan produsen kelas dunia.
BAGAIMANA PERUSAHAAN DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS ?
            Salah satu cara perusahaan dapat meningkatkan kualitas adalah dengan menempatkan titik pengendalian disepanjang proses produksi untuk mengidentifikasi operasi yang “tidak terkendali” ketika operasi tersebu terjadi.melalui deteksi masalah secara dini,perusahaan dapat mengelola dengan lebih baik situasi tersebut. Alternatifnya adalah prosedur pengendalian kualitas akhir proses yang tradisional. Pengendalian proses secara sistematik adalah metode untuk mngendalikan system produksi otomatis.

IMPLIKASI UNTUK AKUNTANSI DAN SIA
Pembahasan ini berkaitan dengan dua area reformasi : 1. Perubahan dalam teknik akuntansi, dan 2. Perubahan dalam pelaporan informasi.
PERUBAHAN DALAM TEKNIK AKUNTANSI
APA YANG SALAH DALAM INFORMASI AKUNTANSI TRADISIONAL ?
Berikut ini adalah berbagai kelemahan system akuntansi tradisional yang paling banyak disebutkan.
·         Alokasi biaya yang tidak akurat
·         Ketertinggalan waktu
·         Orientasi keuangan
·         Penekanan pada biaya standar


  
BAGAIMANA CARA MENGATASI MASALAH – MASALAH INI ?
            Banyak perusahaan kelas dunia yang telah menanamkan solusi atas berbagai masalah ini melalui perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Kritik utama dari sistem akuntansi biaya tradisional adalah
1.      Alokasi biaya overhead tidak tepat
Pemecahan dalam hal ini yaitu dengan menggunakan Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC): ABC mencoba untuk menelusuri biaya ke berbagai aktivitas yang menimbulkannya, dan secara berurutan hanya mengalokasikan biaya-biaya tersebut ke produk atau departemen. Dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik adalah penggerak biaya.Apakah penggerak biaya itu ?Apapun yang memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya.
manfaat dari sistem ABC yakni :
2.      Keputusan yang lebih baik
3.      Peningkatan pengelolaan biaya
Data biaya yang lebih akurat menghasilkan bauran produk serta keputusan penetapan harga yang lebih baik. Data biaya yang lebih terinci  dapat meningkatkan kemampuan manajemen untuk mengendalikan serta mengelola total biaya.
4. Ukuran kinerja tidak akurat                                                              
Penggabungan model data siklus produksi



SIKLUS-SIKLUS DALAM AKUNTANSI

Siklus Akuntansi

     Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian (sub-system) yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi menjadi:
1. Siklus pendapatan
2. Siklus pengeluaran
3. Siklus produksi
4. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
5. Siklus buku besar dan laporan keuangan

     Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas. Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran kas mulai dari proses pembelian sampai ke proses pembayaran. Siklus konversi merupakan siklus produksi mulai dari bahan mentah sampai ke barang jadi. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia melibatkan prosedur penggajian. Siklus buku besar dan pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar. Hubungan antar siklus-siklus akuntansi dapat dilihat pada gambar 1.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwkU2wIEZoOcZOXKA7WGAx92yrcr930B6v9fs-EUqQSPOZMSyz5aqVO5XbSxSqiFIOXQwkpqEjvv-l5rIf4tHGRCrdjojCC-W3zdSpP0guHhJ8bcwrtmRVT2ELjueMTEXHnWbFJkIJM-o/s400/untitled.JPG
Gambar 1. Hubungan Siklus-Siklus Akuntansi Keuangan Sistem Informasi Akuntansi
1.Siklus Pendapatan dan penerimaan

     Siklus pendapatan dan penerimaan terdiri dari berebagi sistim yang mencatat penjualan barang/jasa, penerimaan dan mencatat transfer
pembayaran dari pelanggan (lihat bagan berikut).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxSduOJLRIqx8wpzRGpeyPxZCMEKCTf7Q-HqxxVHlTDH2TAmY0KRoAHQiFJu5eClT7N8SdINXeEQyWpX4n5FQGKASKzkUxpN9IqHjz-vVdUZJxhVDbWyMerSrgfwi9HzjhbHonovGMCjw/s400/untitled+1.JPG

Gambar 2. Siklus Pendapatan dan Penerimaan
Di bagian atas: Rincian barang/jasa yang terjual, harga, termin kredit (jika penjualan kredit) dituangkan ke dalam sebuah dokumen yang disebut “Nota Penjualan” (Sales Invoice/Invoice saja). Semua penjualan dicatat ke dalam 2 buah daftar, yaitu: “Buku Penjualan” (Sales Journal) dan “Daftar Piutang” (Accounts Receivable).
Di bagian bawah: Ketika pelanggan membayar, maka perusahaan membuat slip yang disebut dengan “Slip Setoran (deposit slip)”.  Disamping membuat slip setoran, perusahaan juga menerbitkan selembar bukti “Penerimaan Kas/Cek” (Cash/Check Receipt) yang akan menjadi dokumen pendukung dalam melakukan pencatatan di dalam “Buku Kas” sebagai penambah jumlah kas, sekaligus di dalam “Daftar Piutang (Account Receivables) sebagai pengurang nilai piutang (tagihan).
Jika kita perhatikan sekali lagi, maka terlihat jelas bahwa ujung dari proses penjualan dan penerimaan pembayaran menuju ke satu titik yaitu: Daftar Piutang (Accounts Receivable) yang tiada lain adalah daftar tagihan. Saat perusahaan melakukan penjualan kredit, saldo dalam daftar ini akan bertambah. Sebaliknya saat menerima pembayaran, nilainya berkurang.
Di dalam perusahaan manapun, alur proses penjualan, penerimaan kas dan daftar piutang disebut sebagai “Siklus Pendapatan” (Revenue Cycle). Dua dokumen terpenting dalam siklus ini adalah: nota penjualan (bukti penjualan ke pelanggan) dan slip setoran (bukti bahwa pembayaran telah di setorkan ke bank atau kas perusahaan).

2.Siklus Pengeluaran

Tujuan umum diselenggarakan siklus pengeluaran
adalah:
1. Barang yang dibeli adalah yang dibutuhkan perusahaan
2. Barang diterima sesuai dengan pesanan dan dlm kondisi baik
3. Melindungi barang sampai dengan saat digunakan
4. Faktur pembelian barang atau jasa sudah benar dan sah
5. Mencatat dan mengklasikan biaya dengan teliti dan segera
6. Membukukan kewajiban dan pembayaran kas ke rekening utang dagang
7. Menjamin bahwa semua pembayaran telah Diotorisasi
8. Mencatat dan mengklasifikasikan pembayaran kas dengan teliti dan segera
9. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan pengadaan barang dan jasa

Dalam pembelian barang, meliputi fungsi:

1. Menentukan kapan memerlukan barang

2. Memesan dan membeli barang

3. Menerima dan menyimpan barang

4. Memastikan kebenaran pencatatan utang

5. Menyiapkan pembayaran kas

6. Memindah bukukan catatan transaksi ke buku besar

7. Menyiapkan berbagai laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyncM0dcnFmqnMmH3d5gcSBX0AicW14-fWiA1JGlnpcS2gaRrkLr2IjBPXecucKv-TACXH-X15MdDaZBLdswCmd9sPUA7j17nFDOAVykGcCRQExyedNAb9eMgmCzB1Sa5HrI3e626Gdss/s400/untitled+2.JPG

Gambar 3. Bagian Yang Terlibat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvedc60sZ9eIirIeSO_ctsBrseqG87Mct1LEP6I4-deCJdJi7iiYkW6xjYe48P6T6qtVw56MWTGwWIfJqXdYmd357xBW0Zo4Wyg_47BeKDqQLrlzKgQmChtKvrI_q6eHd3kFXYAh8KLuk/s400/untitled+3.JPG

Gambar 4.Siklus Pengeluaran Belanja

3.Siklus produksi 

Aktivitas Siklus Produksi

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.

- Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi

• Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam  

   keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
• Bauran produk
• Penetapan harga produk
• Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
• Manajemen Biaya
• Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
• Perancangan Produk
• Perencanaan dan Penjadwalan
• Operasi Produksi
• Akuntansi Biaya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGHiq-ijUCyneRt7NM-svYi6rbDpAUfV589N2q2542nIKnxll9qBmBVnKRQQFD7IDgXJcAuyzo_qGiTW_QGrUCZPsjyLDvJYAtxk1M8asszliNBLk3eu2erpp00H_G-HfjrhYnZNxxSg0/s400/untitled+4.JPG


Gambar 5. Siklus Produksi
Perancangan Produk (Aktivitas 1)
• Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
• Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan
dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya
produksi.

Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)

• Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
• Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.

Operasi Produksi (Aktivitas 3)

• Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.
• Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :

1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi

Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)

• Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
• Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.

Pengendalian: Tujuan,
Ancaman, dan Prosedur

• Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.

• Apakah ancaman-ancamannya ?
– Transaksi yang tidak diotorisasi
– Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
– Kesalahan pencatatan dan posting
– Kehilangan data
– Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas
• Apakah prosedur pengendalian itu ?
– Ramalan penjualan yang akurat dan catatan persediaan
– Otorisasi produksi
– Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi yang kosong
– Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal

Kebutuhan Informasi dan Prosedur
• Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk mengambilan keputusan.
• Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal dan eksternal.
• Tradisional, kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk memenuhi permintaan pelaporan keuangan. 

4.Siklus Penggajian/SDM

Aktifitas SDM
• Perekrutan dan mempekerjakan
• Pelatihan
• Job tugas
• Kompensasi (gaji)
• Evaluasi kinerja
• Discharge karyawan, karena sukarela atau disengaja terminasi
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTwByGat0IsLda_XtwnjJFxZAiRkTyov9FupvUp3Pwoabvh_n6xdfThNyF3JDIe1SNyB6E1CzhHYkTWYJCKe2Bmk6pWJmrRZrkrtPWH-22BVoK-T7d2hrLssVs5-wzELgEECgJorOk8mY/s400/untitled+5.JPG
Gambar 6. Siklus Penggajian
Aktivitas Siklus Penggajian
1. Perbarui File Induk Penggajian
2. Perbarui Tarif dan Pemotongan pajak
3. Validasi Data Waktu dan Kehadiran
4. Mempersiapkan Penggajian
5. Membayar Gaji
6. Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan
7. Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potongan dan Lain-Lain

1. Update Master Payroll File
• Untuk merefleksikan perubahan, misalnya adanya perekrutan karyawan (hires), pemberhentian karyawan (terminations), perubahan tingkat upah.
• Setiap perubahan pembayaran harus dimasukkan secara tepat waktu

2. Update Tax Rates and Deductions
• Memperbarui informasi mengenai tarif dan pemotongan pajak lainnya
• Perubahan terjadi ketika terjadi update tentang perubahan pada pajak dan
pembayaran lain maka akan diterima oleh pemerintah dan perusahaan asuransi.

3. Validate Time and Attendance Data
• Mengesahkan data waktu kehadiran karyawan
• Informasi ini menjadi berbagai bentuk,
tergantung pada status pekerja.
Validate Time and Attendance Data
• Berbagai bentuk pembayaran:
– Time cards untuk pembayaran atas dasar Jam kerja (hourly basis)
– Self report for professionals
– Straight commission or salary plus commission
– Incentives and bonuses
Peluang untuk menggunakan IT/IS
– Mengumpulkan data waktu dan kehadiran pegawai secara elektronis sebagai ganti dokumen kertas.
– Penggunaan pembaca kartu untuk
mengumpulkan data waktu kerja.
– Penggunaan jam waktu elektronis

4. Prepare Payroll
• Mempersiapkan dan mengelolah payroll.
• Data tentang lamanya waktu kerja (hours worked) disediakan oleh departemen dimana pekerja tersebut berada.
• Informasi tingkat upah (Pay rate information) berasal dari file induk payroll (payroll master file).
• Bagian yang bertanggung jawab untuk menyiapkan cek pembayaran tidak dapat menambahkan catatan baru (new record) pada file tersebut.

5. Disburse Payroll
• Pembayaran payceck kepada karyawan.
• Kebanyakan karyawan dibayar dengan cek atau melalui deposit langsung kedalam rekening bank karyawan.
6. Calculate Employer-Paid Benefits and Taxes
• Ada beberapa pajak gaji (payroll taxes) dan pajak pendapatan yang dibayar lansung oleh karyawan.
• Kontribusi karyawan untuk membayar dari presentasi masing-masing gross pay sebagai dana asuransi.
• Pekerja berkontribusi terhadap sarana kesahatan, orang cacat, dan premi.
• Banyak perusahaan menawarkan kepada karyawannya berbagai keuntungan yang flexible.
• Banyak karyawan ditawari untuk memilih perencanaan tabungan pensiun apabila mereka telah berhenti bekerja.

7. Disburse Payroll Taxes and Other Deductions

• Penyelesaian pembayaran kewajiban pajak dan pengurangan sumbangan sukarela dari
masingmasing karyawan.
• Organisasi secara periodik penyiapkan cek pembayaran atau penggunaan electronic
transfer untuk membayar berbagai macam
kewajiban pajak.
• Waktu pembayaran diberikan pada agen pemerintah yang ditunjuk.
• Dana sumbangan yang telah dipotongkan dari cek gaji karyawan diberikan kepada organisasi yang membutuhkan.
• Sistem penggajian (Payroll system) yang berkaitan dengan data biaya didesain untuk dikumpulkan dan diintegrasikan dengan tipe informasi lain agar dapat menyediakan kepada manajemen dalam membuat keputusan:
1. Kebutuhan staf tenaga kerja kedepan
2. Performansi tenaga kerja
3. Proses penggajian yang efektif dan efisien
• Beberapa informasi tradisional telah disediakan oleh sistem pembayaran
(payroll system).
• Informasi lain, misalnya data tentang ketrampilan karyawan (employee skill),
disediakan dan dikelola oleh system sumber daya menusia (HRM system).





SLIP GAJI
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoHT9y7WGBY0DqvMkdcliry94Br39v5sBNRcxT-fHMBtmY_L_fFIYGLcyNOXZtRQZ4QY9K2NzkBX7GCvqH5sYWBC-94h8ZMgU58qew_I0-_AfprOePN2hAIky20Cks1v1ighcEhGF63IQ/s400/untitled+6.JPG

Gambar 7.Slip Gaji
5.Siklus Buku  Besar Dan Laporan Keuangan

Sistem pemprosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun komputerisasi.Dua system pemprosesan tersebut akan mempengaruhi input,proses,output,menejemen data dan pengendaliannya.

1. Sistem pemprosesan transaksi secara manual
Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya.

2. Sistem pemprosesan transaksi berkomputerisasi
Sistem pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan system pemprosesan transaksi secara manual.

Beberapa keuntungan pemprosesan transaksi terkomputerisasi dibandingkan dengan pemprosesan transaksi secara manual antara lain :
a. Data transaksi dapat dimasukan melalui alat elektronik dan disimpan dalam media megnetik dari pada disimpan dalam dokumen hardcopy.
b. Data transaksi dapat diverifikasi dengan program edit checks tanpa harus melibatakan tenaga manusia untuk mendeteksi adanya kesalahan.
c. Penambahan data dapat dilakukan dengan mudah dan transaksi dapat didentifikasi dengan cepat.
d. Transaksi dapat diposting dengan cepat kedalam buku besar.
e. Pemprosesan transaksi dan pembuatan neraca saldo dapat dilakukan dengan cepat.
f. Laporan keuangan dan laporan lainnya dapat dibuat kapan saja tanpa harus menunggu sampai akhir periode.
g. Dapat menampilkan jurnal dan buku besar sebagai gambaran dari transaksi yang terjadi.
h. Laporan dapat disiapkan dengan cepat dan mudah yang telah disimpan dalam computer.
i. Dapat dibuat dengan cepat laporan dan analisis untuk manajer dari data yang telah disiapkan dalam computer.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtu-2ACiJifoKeDqN7L-CU2Oj4CVgTYF_fVb12xd5E9GsxVRRtWGsKeNlVBY3ejuzFenbyAFf7aDguVIIBqJmcHlQDgehug1vPySieIm7w_qAwW1hr4c8Jb15HFArTBiKIcKrMK1RZihk/s400/untitled+7.JPG

Gambar 8.Siklus Buku Besar


SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

Kelemahan system pemprosesan transaksi terkomputerisasi yany masih tradisional adalah tidak terintegrasinya program-program aplikasi yang digunakan dalam system tersebut.
Sehingga informasi keuangan dan non keuangan yang dihasilkan untuk perencanaan dan pengendaliaan operasi kurang bermanfaat.Untuk mengatasinya sebaiknya menggunakan system ERP.

SISTEM WEB-BASED

Word widw web merupakan jaringan komunikasi informasi.Bagi perusahaan system ini sangat dibutuhkan untuk dapat nenggunakannya harus tersedia program aplikasi.
Imput utama dari siklus buku besar dan laporan keuangan berasal dari output semua siklus lainnya.

TUJUAN SISTEM GENERAL LEDGER

Sistem general ledger menggambarkan pemprosesan keuangan.Tujuan dari system general ledger diantaranya :
a. Untuk mencatat transaksi akuntansi dengan tepat dan akurat.
b. Untuk memposting pada rekening yang tepat.
c. Untuk menjaga keseimbangan jumlah dalam sisi debit dan kredit.
d. Mengakomodasi kebutuhan pembuatan jurnal penyesuaian.
e. Untuk menyediakan laporan keuangan yang tepat.

BAGAN REKENING (CHART OF ACCOUNT)

Bagan rekening adalah rekening dalam perusahaan yang meliputi aset,ekuitas,pendapatan dan biaya-biaya.Komposisi kode rekening yang ada dalam chart of accout didesain sesuai dengan kebutuhan informasi internal dan eksternal perusahaan.


KLASIFIKASI DALAM CHART OF ACCOUNT

Klasifikasi rekening harus dapat mereflasi aktivitas perusahaan.
Perusahaan manufaktur membutuhkan manufaktur membutuhkan rekening persediaan dalam tiga buah rekening(persediaan bahan baku,barang dalam proses dan barang jadi).Perusahaan jasa lebih menfokuskan desain rekeningnya pada transaksi jasa..

PENGKODEAN DAFTAR REKENING.

Tipe pengkodean chart of account ada 2 diantaranya:
1) Block account codes.
Dalam desain dengan menggunakan block codes rekening secara berurutan di kategorikan ke dalam klasifikasi rekening dengan membentuk blok,misalnya aktifa lancer.Keuntungannya yaitu jika ada rekening baru dapat disisipkan tanpa harus mengubah kode rekening yang sudah ada.
2) Group Account Codes.
Dalam desain ini memiliki arti tertentu,misalnya kode rekening 112 dapat di artikan digit pertama mempresentasikan kategori mayor rekening(aktiva lancar),Digit ke 2 merepresentasikan klasifikasi intermediate(kas),Dan digit ke 3 merepresentasikan klasifikasi minor rekening (kas di tangan).

SUMBER DATA DAN INPUT.

Transaksi-transaksi yang akan di posting ke general ledger dapat di klasifikasikan ke dalam 6 tipe yaitu:
1) Transaksi eksternal yang bersifat rutin.
2) Transaksi inernal yang bersifat rutin.
3) Transaksi non-rutin
4) Jurnal penyesuaian(adjusting enteries).Transaksi ini terjadi pada akhir periode akuntansi.Empat tipe adjusting enteries yaitu:
1) Akrual.
2) Defferal.
3) Revaluasi.
4) Koreksi.
5) Jurnal pembalik.
6) Jurnal penutup.

PEMROSESAN DATA.

Pemrosesan data dalam system ledger di bagi menjadi dua yakni:
a) Pemrosesan data transaksi harian.
Transaksi yang bersifat harian seperti transaksi penjualan,penerimaan kas,pembelian dan transaksi pengeluaran kas.
b) Pemrosesan akhir periode.
Pada akhir periode ada dua jurnal penyesuaian yang perlu dibuat yaitu jurnal penyesuain yang bersifat rutin dan jurnal penyesuaian yang bersifat tidak rutin.

INFORMASI

Hasil output dari system pemprosesan ledger dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
1. Analisis general ledger.
Digunakan untuk alat pengendalian perusahaan.Ada dua analisis general ledger yaitu general journal listing dan general ledger change report.
2. Laporan keuangan
Laporan keuangan utama yang dibuat oleh perusahaan ada tiga yaitu neraca,laporan,laba rugi dan arus kas.Ketiga laporan dibuat pemakai laporan dari pihak luar perusahaan yang meliputi pemegang saham,kreditur,pemerintah dan analisis keuangan.
3. Laporan manajerial
Data laporan manajerial berasal dari data yang juga digunakan untuk membuat laporan keuangan.

MANAJEMEN DATA

1. Pendekatan file-oriented
File-file disusun untuk kebutuhan spesifik kelompok pemakai tertentu.Berikut ini merupakan representasi pemakai file dalam general ledgerdan siklus laporan keuangan yaitu :
 General Ledger Master File
File ini merupakan jantung dari database akuntansi.Masing-masing catatan menunjukkan keadaan sebuah akun general ledger.
 Current Journal Voucher File
File ini berisi detail signifikan yang berkaitan dengan masing-masing transaksi yang telah dipos pada general ledger selama periode berjalan.
 General Ledger Historiy File
Yang berisi data aktual akun general ledger masing-masing bulan untuk beberapa tahun yang lalu.
 Responsibility Center Master File
Yang berisi pendapatan dan biaya-biaya aktual dari berbagai devisi.
 Budget Master File
Berisi jumlah anggaran aset,hutang,pendapatan dan alokasi biaya pada bermacam-macam pusat pertanggungjawaban perusahaan.
 Financial Report Format File
Berisi informasi yang penting untuk memperoleh format yang beragam.


PENGENDALIAN UMUM
1. Pengendalian Organisasional
2. Pengendalian Dokumentasi
3. Pengendalian Akuntabilitas Aset
4. Pengendalian Praktik Manajemen
5. Pengendalian Operasi Pusat Data
6. Pengendalian Otorisasi.