SIKLUS
KONVERSI
Pengertian Siklus Konversi
Siklus Konversi yang disebut
juga sebagai Siklus Produksi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas
bisnis dan operasi pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian
sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi
barang jadi atau jasa untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997).
Kegiatan Pokok Siklus
Konversi :
- Perencanaan
Produksi
- Permintaan
Bahan Baku
- Penugasan
Karyawan
- Akuntansi
Biaya
- Penyimpanan
Barang
Perencanaan Produksi :
- Menetapkan
jadwal produksi, jenis barang yang akan diproduksi, banyak unit yang
diproduksi dan anggaran biaya produksi.
- Membuat rancangan barang –
barang yang akan diproduksi.
- Menyusun bill of materials
atau rincian bahan baku
- Membuat
MRP (Material Requirement Plan) yaitu kebutuhan bahan baku selama proses
produksi
- Menyiapkan
penugasan karyawan
Metode produksi :
- Pemrosesan
Berkelanjutan
- Pemrosesan
Batch
- Pemrosesan
Berdasarkan Pesanan
Permintaan Bahan Baku :
- Menyiapkan
bahan baku dan bahan penolong kepada bagian gudang dengan menggunakan Material
Requisition Form.
- Dalam
Material Requisition Form, informasi yang paling penting adalah
kode dan nama barang, jumlah unit barang yang diminta dan yang dapat
dipenuhi oleh bagian gudang, tanda tangan.
Penugasan Karyawan:
- Penugasan
karyawan dengan baik agar tercipta iklim kerja yang stabil.
- Masing
– masing head Dept. harus dapat memperhitungkan penugasan dan pendapatan
karyawannya, hal ini bisa dikontrol dengan menggunakan Kartu Kerja Karyawan,
didalam kartu tersebut terdapat Jadwal Penugasan, Perhitungan pendapatan
yang diterima dalam periode tertentu.
- Pada
akhir bulan dari Kartu Karyawan ini dibuatkan Laporan Penugasan Karyawan
Akuntansi
Biaya :
Akuntansi
biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan
bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya
yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi
untuk menghasilkan barang
atau jasa.
Biaya didefinisikan sebagai waktu
dan sumber daya
yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang.
Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.
- Menurut
Schaum
Akuntansi
biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari
biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan
akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.
- Menurut
Carter dan Usry
Akuntansi
biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan
pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang
bersifat rutin strategis.
Manfaat Akuntansi Biaya :
Akuntansi
biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi manajemen
untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan
informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan
salah satu informasi
yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk
perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta
bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.
Klasifikasi Biaya :
- Berdasarkan
Fungsi Pokok Perusahaan
- Factory
Cost (Biaya produksi)
v Biaya
Bahan Baku (Direct Material Cost)
v Biaya
Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour Cost)
v Biaya
Tidak Langsung (Factory Overhead)
- Commercial
Expense (Operating Expense)
v Marketing
and selling expense
v General
and administration expense
- Berdasarkan
pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biaya
a. Biaya Tetap
b. Biaya Variabel
c. Biaya Semi Variabel
- Berdasarkan
Objek yang Dibiayainya
a. Biaya Langsung
b. Biaya Tidak Langsung
Sistem Akuntansi Biaya :
l Actual
Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya)
Sistem Pembebanan harga pokok kepada
produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai dengan harga pokok yang
sesungguhnya.
l Standart
Cost System( Sistem Harga Pokok Standart)
Sistem pembebanan harga pokok kepada
produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar harga pokok yang telah ditentukan
/ditaksir sebelum suatu produk atau pesanan dikerjakan.
Sistem Pengumpulan Harga
Pokok :
- Job
Order Cost
Suatu metode pengumpulan harga pokok
produk yang dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak.
- Process
Cost
Metode pengumpulan harga pokok
produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu.
Akuntansi Biaya :
l Barang
– barang yang diproduksi harus dicatat dengan baik, agar dapat diketahui total
biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang tersebut. Setelah itu perusahaan
dapat mengambil keputusan berapa harga jual yang harus ditetapkan.
l Akuntansi
biaya juga berfungsi untuk mengevaluasi apakah proses produksi periode yang
baru berakhir lebih efisien atau lebih buruk dari periode produksi sebelumnya
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : SIKLUS KONVERSI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Pada
era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan
yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu,
perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara
efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan
merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan
keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan dan
tepet waktu sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan
system informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian,
pengelolaan system informasi merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan.Oleh karena bentuk operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran
sistem informasi akuntansi juga beragam bentuknya.
Misal
suatu perusahaan manufaktur akan memerlukan sistem informasi akuntansi yang
dapat menghasilkan informasi biaya produksi dan besarnya harga jual produk,
jenis produk, kuntitas dan kualitas produk, biaya-biaya yang berhbungan dengan
produk misal biaya pembelian bahan, biaya transportasi pengantaran, dan
sebagainya.
Sistem informasi juga
diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses pembelian bahan
baku dari pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian bahan baku
melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan
pembelian bahan baku dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya
kekacauan-kekacauan dalam prosedur pembelian bahan baku adalah lemahnya
pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk
mengatasi masalah tersebut, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem
dan prosedur yang dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam
mengatur pelaksanaan transaksi perusahaan.
Lingkup
(scope) sistem informasi akuntansi adalah memberikan informasi untuk tujuan
akuntansi yaitu tujuan eksternal yang sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh otoritas dan tujuan internal untuk tujuan pengambilan keputusan
manajemen.Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) sistem informasi akuntansi
adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk
mengubah data menjadi informasi.Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi
akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan,
mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk
pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor
dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen ). Untuk tujuan
eksternal biasanya didasarkan pada standar yang ditetapkan oleh otoritas. Misal
penyajian laporan keuangan untuk publik, sehingga dibutuhkan sistem informasi
akuntansi keuangan.
Sebaliknya
manajemen sering pula membutuhkan informasi akuntansi yang berkaitan dengan
pengambilan keputusan untuk tujuan tertentu, sehingga dibutuhkan suatu sistem
informasi akuntansi manajerial.Dalam pembahasan ini akan di bahas tentang salah
satu dari empat siklus transaksi dalam sistem informasi akuntansi untuk
mencatat kegiatan bisnis.
B.Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dari
makalah ini adalah
1.Bagaimana gambaran
tentang siklus konversi yang berpengaruh terhadap sistem informasi suatu bisnis
2.Bagaimana proses dalam
siklus Produksi
3.Faktor apa yang
mempengaruhi keberhasilan berbisnis di kelas dunia?
4.Bagaimana mengatasi
masalah- masalah yang dihadapi selama proses bisnis berjalan?
C.Tujuan
Tujuan dari makalah ini
adalah
1.Memahami
tentang gambaran siklus konversi secara keseluruhan
2.Memahami
proses-proses yang ada dalam siklus produksi
3.Mengerti
tentang hal apa saja yang mempengaruhi keberhasilan bisnis kelas dunia
4.Mengerti tentang solusi
masalah-masalah yang dihadapi selama bisnis berjalan
BAB
II
PEMBAHASAN
Siklus
Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input,
seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa
untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997).
Siklus
konversi berisi transaksi yang benar-benar ada ketika input diubah menjadi
barang atau pelayanan dapat dijual. Proses yang digunakan dalam siklus konversi
adalah bahan, tenaga kerja, dan ongkos eksploitasi.
PERUSAHAAN
KELAS DUNIA
Perusahaan kelas dunia adalah perusahaan yang telah mencapai standar tinggi dan
telah mengalami perubahan fundamental dari bentuk serta manajemen tradisional.
Mencapai kelas dunia membawa implikasi signifikan bagi akuntansi dan sistem
informasi akuntansi. Inforrnasi tradisional tidak cukup mendukung kebutuhan
kelas dunia, sehingga perusahaan ini membutuhkan berbagai metode akuntansi baru
dan sistem informasi baru yang:
1.Menunjukkan apa saja hal
yang menjadi perhatian pelanggan ( seperti kualitas dan layanan)
2.Mengidentifikasikan
berbagai produk yang menguntungkan
3.Mengidentifikasi
pelanggan yang menguntungkan
4.Mengidentifikasikan
berbagai peluang untuk perbaikan operasional dan produk
5.Mendorong adopsi
aktivitas serta proses bernilai tambah dalam perusahaan dan mengidentifikasi
aktivitas yang tidak bernilai tambah
6.Secara efisien mendukung
berbagai pengguna melalui informasi keuangan dan nonkeuangan
LINGKUNGAN
MANUFAKTUR TRADISIONAL
Siklus konversi tradisional terdiri atas dua subsistem yaitu sistem produksi
dan sistem akuntansi biaya. Dalam lingkungan manufaktur tradisional kedua
subsistem ini cenderung terpisah tidak terintegrasi. Oleh karenanya kedua akan
dibahas secara terpisah.
Sistem Produksi
Sistem produksi memlibatkan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian fisik
selama proses produksi. Tergantung dari produk apa yang diproduksi, perusahaan
akan menggunakan salah satu dari berbagai metode produksi berikut ini :
·
Pemrosesan berkelanjutan membuat produk yang sama melalui
rangakaian berkelanjutan berbagai prosedur standar. Perkiraan penjualan bersama
dengan informasi tingkat persediaan saat ini adalah pemicu proses ini.
·
Pemrosesan Batch menghasilkan berbagai kelompok (batch)
yang berbeda. Tiap barang dalam batch hamper sama, yaitu membutuhkan
bahan baku serta operasi yang sama. Mekanisme pemicu proses ini adalah
kebutuhan untuk mempertahankan tingkat perssediaan barang jadi sesuai prediksi
kebutuhan pelanggan.
·
Pemrosesan berdasarkan pesanan melibatkan pembuatan berbagai
produk yang berbeda sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini diawali
oleh pesanan penjualan, bukan oleh tingkat persediaan yang menurun.
Dokumen dalam Sistem Pemrosesan Batch
Dokumen yang paling umum dalam sistem pemrosesan batch adalah
1.
Prakiraan penjualan ( sales forecast ) menunjukkan perkiraan
permintaan barang jadi perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2.
Jadwal produksi ( production schedule ) adalah rencana dan
otorasi formal untuk memulai produksi. Dokumen ini menjelaskan berbagai produk
yang akan dibuat, jumlah yang akan diproduksi dalam tiap batch, serta
jadwal produksi untuk memulai serta menyelesaikan produksinya.
3.
Daftar kebutuhan bahan baku ( bill of material – BOM )
menspesifikasikanberbgai jenis dan bahan baku serta berbagai sub perakitan yang
digunakan untuk proses produksi sebuah unit barang jadi.
4.
Lembar proses kerja ( route sheet ) menunjukkan alur produksi
suatu batch produk yang harus diikuti selama proses produksi. Biasanya
menspesifikasikan urutan operasi ( mesin atau perakitan ) sertawaktu standar
yang dialokasikan untuk tiap pekerjaan.
5.
Perintah kerja, atau perintah produksi ( work order/production order )
dibuat berdasarkan BOM dan lembar proses kerja untuk menspesifikasikan bahan
baku dan produksi untuk tiap batch.
6.
Lembar perpindahan mencatat pekerjaan yang dilakukan di tiap
tempat kerja dan mengotorisasi perpindahan suatu batch ke tempat kerja
berikutnya.
7.
Permintaan bahan baku ( material requisition ) mengotorisasikan
karyawan gudang untuk mengeluarkan bahan baku ( dan subperakitan ) ke
orang-orang atau tempat kerja dalam proses produksi.
Model EOQ
Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk meminimalkan
biaya persediaan dengan tetap memastikan bahwa terdapat persediaan dalam jumlah
yang memadai untuk memenuhi permintaan saat ini. Berbagai model persediaan yang
digunakan untuk mencapai tujuan ini dapat membantu menjawab dua pertanyaan
dasar:
1.
Kapan sharusnya persedian dibeli?
2.
Seberapa banyak persediaan yang harus dibeli?
Model persediaan yang paling sederhana dan umum dipakai
adalah model EOQ ( Economic Order Quantity ). Akan tetapi model EOQ
didasarkan pada asumsi yang tidak selalu mencerminakan kenyataan ekonomi,
asumsi-asumsi tersebut :
a.
Permintaan produk konstan dan diketahui secara pasti.
b.
Waktu tunggu ( waktu antara memasukkan pesanan persediaan hingga kedatangannya
) diketahui dan konstan.
c.
Semua persediaan yang dipesan tiba pada saat yang sama.
d.
Biaya total pertahun untuk memesan adalah dapat bervariasi dan menurun sejalan
dengan peningkatan jumlah pesanan.
e.
Biaya total per tahun untuk menyimpan persediaan (biaya penggudangan) adalah
biaya yang bervariasi yang akan meningkatkan sejalan dengan peningkatan jumlah
yang dipesan.
f.
Tidak ada diskon jumlah. Oleh karenanya, harga total pembelian persediaan untuk
tahun terkait adalah konstan.
Parameter penting dalam model ini adalah biaya
penggudangan dan biaya pemesanan.
Sistem Akuntansi Biaya
Siklus akuntansi biaya dimulai ketika bagian perencanaan
dan pengendalian mengirimkan sebuah salinan dari perintah kerja asli ke bagian
akuntansi biaya. staf administrasinya kemuadian menyimpannya dalam file
barand dalam proses ( work-in-process-WIP ). File ini bertindak sebagai
buku pembantu bagi akun pengendali barang dalam proses di buku besar.
Pengendalian dalam Lingkup Tradisional
Golongan
Pengendalian
|
Titik
Pengendalian dalam sistem
|
1.
Otorisasi Transaksi
|
Perintah
kerja, Lembar perpindahan, dan Permintaan bahan baku
|
2.
Pemisahan tugas
|
1.
Pengendalian persediaan terpisah dari bagian penyimpanan persedian RM dan FG
2.
Bagian akuntansi biaya terpisah dari tempat kerja
3.
GL terpisah dari akuntansi lainnya.
|
3.
Supervisi
|
Supervisor
mengawasi penggunaan bahan baku dan pencatatan jam kerja
|
4.
Akses
|
Membatasi
akses fisik ke barang jadi, persediaaan bahan baku, dan proses produksi,
menggunakan prosedur formal untuk mengeluarkan bahan baku bagi produksi
|
5.
Pencatatan Akuntansi
|
File
perintah, lembar biaya, lembar perpindahan, pekerjaan, permintaan bahan baku,
record WIP, dan file persediaan barang jadi.
|
6.
Verifikasi Independen
|
Fungsi
akuntansi biaya merekonsiliasi semua biaya produksi. Bagian buku besar
merekonsiliasi seluruh sistem.
|
LINGKUNGAN MANUFAKTUR KELAS DUNIA
Pada pertengahan tahun 1950-an, amerika serikat adalah pemimpin dalam
manufaktur di antara berbagai Negara industry lainnya. Proses produksi
missal,yang disempurnakan pada awal abad ini,memberikan skala ekonomi sehingga
indutri di AS memiliki keunggulan kompetitif yang berbeda.Permintaan atas
berbagai produk ini pada saat itu stabil,hingga menghasilkan lebih bnyak waktu
untuk pemulihan biaya. Dalam hal ini adalah pasar bagi penjual.
Sejak pertengahan tahun 1970-an,berbagai factor yang menetukan keunggulan
kom-petitif telah bergeser dari penekanan pada biaya saja ke penekanan pada
kepuasan pelanggan,keanekaragaman produk, dan kemampuan untuk merespon secara
cepat perubahan permintaan pelanggan.
FLEKSIBILITAS PRODUKSI
Para pelanggan modern menginginkan produk berkualitas,
mereka menginginkannya dengan segera, dan ingin ada berbagai pilihan. Profil
permintaan ini membebankan konflik dasar bagi produsen tradisional,yang
orientasi pada lingkungan terstruktur dan tidak fleksibelnya, menghambat
sehingga tidak efektif dalam lingkungan ini. Sebaliknya, para pesaing kelas
dunia memenuhi berbagai tantangan konsumerisme modern melalui system produksi
fleksibel.
Mencapai fleksibilitas produksi menggabungkan empat karakteristik : 1.
Reorganisasi pabrik, 2. Otomatisasi proses produksi,3. Pengurangani persediaan,dan
4. Kualitas produk yang tinggi.
REORGANISASI FISIK FASILITAS PRODUKSI
Ketidakefisienan yang inhern dalam tata letak pabrik tradisional menambah biaya
penanganan,waktu konversi, dan bahkan persediaan dalam proses produksi. Selain
itu, karena aktivitas produksi biasanya diatur disepanjang garis
fungsional,terdapat tendensi adanya kecurigaan antarkaryawan. Mentalitas “ kita
vs mereka” ini berlawanan dengan sikap sebagai tim dan
menciptakanketidakseimbangan dalam proses.
OTOMATISASI PROSES PRODUKSI
Otomatisasi adalah inti dari lingkungan produksi yang berfungsi dengan baik.
Melalui penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi, perusahaan dapat menjadi
lebih efisien dank arena menjadi kompetitif. Otomatisasi juga dapat berkontribusi
secara langsung pada karakteristik operasi lainnya yaitu pengurangan persediaan
dan peningkatan kualitas.
PRODUKSI TRADISIONAL
Lingkungan produksi terdiri atas berbagai jenis mesin, yang masing-masing
dikendalikan oleh seseorang operator. Karena mesin – mesin ini membutuhkan
banyak waktu penyetelan, biaya penyetelan harus disebarkan dalam operasi
produksi berjumlah besar.
TEKNOLOGI YANG BERDIRI SENDIRI
Teknologi yang berdiri sendiri menggambarkan lingkungan dengan keberadaan otomatisasi
dalam bentuk yang terpisah – pisah dan yang berdiri sendiri dalam lingkungan
tradisional. Teknologi yang berdiri sendiri ini menggunakan mesin yang
dikendalikan numeric computer yang dapat melakukan beberapa operasi dengan
keterlibatan manusia yang lebih sedikit. Misalnya mesin CNC , manfaat yang
penting dari teknologi CNC ini adalah sedikitnya waktu (dana biaya) penyetelan
yang dibutuhkan untuk berubah dari satu operasi ke operasi lainnya.
PENYEDERHANAAN PROSES
Penyederhanaan proses berfokus pada pengurangan kompleksitas tata letak fisik
produksi dilantai pabrik.berbagai jenis mesin CNC akan diatur dalam sel (cell)
untuk menghasilkan sebuah bagian lengkap dari awal hingga akhir di satu lokasi.
Tidak seperti mesin CNC biasa, tidak ada keterlibatan manusia dalam sel. Tata
letak fisik yang lebih rumit dalam sebuah sel mengurangi jarak yang harus
ditempuh sebuah bagian dalam proses produksi. Hal ini pada akhirnya menghemat
waktu produksi dan secara signifikan mengurangi persediaan dalam transit.
PRODUKSI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN KOMPUTER
Produksi yang diintegrasikan dengan computer adalah lingkungan yang
terotomatisasi penuh. Pabrik CIM diatur menjadi dua sel teknologi yang tidak
menggunakan tenaga kerja manusia dalam proses produksi.
System penyimpanan dan penarikan otomatis. Banyak perusahaan dapat
mening-katkan produktivitas dan profitabilitasnya dengan mengganti forklift
beserta operator manusianya dengan system penyimpanan penarikan otomatis.
Manfaat operational dari teknologi ini jika dibandingkan dengan system manual
meliputi penurunan kesalahan, perbaikan pengen-dalian persediaan, dan biaya
penyimpanan yang lebih rendah.
Robotika. Robotika melibatkan penggunaan robot, mesin CNC khusus yang
digunakan dalam lingkungan berbahaya atau untuk melakukan berbagai pekerjaan
berbahaya dan menonton yang cenderung dapat menyebabkan kecelakaan.
DESAIN BERBANTUAN KOMPUTER
Desain produk telah mengalami perubahan cepat melalui teknologi CAD. Teknologi
tersebut awalnya digunakan dalam industry pesawat terbang pada awal tahun
1960-an, tetapi sejak itu telah digunakan dalam setiap jenis industry.
Teknologi CAD telah diperluas untuk mendesain dan mengevaluasi proses produksi
bagi produk baru. Hal ini menghasilkan spesfikasi tahapan dan prosedur
terperinci untuk personel tempat kerja. System CAD yang canggih dapat mendesain
produk dan proses secara simultan. Jadi, dengan dibantu CAD , pihak manajemen
dapat mengevaluasi kelayakan teknis produk dan menentukan “dapat tidaknya suatu
produk diproduksi.”
Teknologi CAD telah sangat banyak mempersingkat waktu antara desain awal dengan
akhir. Hal ini memungkinkan perusahaan menyesuaikan produksinya secara cepat
dengan per- bahan dalam permintaan pasar.
PRODUKSI BERBANTUAN KOMPUTER
Produksi berbantuan computer berfokus pada pabrik dan
penggunaan computer untuk mengen-dalikan proses produksi secara fisik. Tujuan
mesin awal dari otomatisasi adalah peningkatan produktivitas tenaga
kerja. Kini, CAM memberikan presisi, kecepatan, dan pengendalian yang lebih
baik daripada proses produksi oleh manusia. Tujuan dibalik CAM adalah untuk
menggan-tikan tenaga kerja melalui otomatisasi.
MRP II, EDI, DAN ERP
Perencanaan sumber daya produksi (MRP II) adalah perluasan dari konsep
sederhana yang masih digunakan dan disebut sebagai system perencanaan
permintaan bahan baku. Pendekatan ini didesain untuk meminimalkan biaya
pengudangan persediaan dalam industry produksi missal.
System MRP II akan menghasilkan daftar kebutuhan bahan baku untuk produk
terkait, menyesuaikan produksi dari produk tersebut dalam jadwal produksi
induk, membuat perkiraan kasar perencanaan kapasitas berdasarkan ketersediaan
mesin dan tenaga kerja , dan lebih banyak lagi.
Produsen kelas dunia bias mewujudkan sejumlah manfaat dari system MRP II yang
sangat terintegrasi, dalam hal – hal berikut ini :
·
Perbaikan layanan pelanggan
·
Pengurangan investasi pada persediaan
·
Peningkatan produktivitas
·
Perbaikan arus kas
·
Bantuan dalam mencapai tujuan strategis jangka panjang
·
Bantuan dalam megelola perubahan
·
Fleksibilitas dalam proses produksi
ERP dapat menghitung kebutuhan sumberdaya, pembuatan
jadwal, mengelola perubahan konfigurasi produk, memungkinkan perubahan
terencana di masa mendatang dalam hal produk, dan memonitor produksi
dipabrik.perusahaan kelas dunia akan memiliki system ERP yang dapat
berkomunikasi secara eksternal dengan para pelanggan dan pemasoknya melalui
pertukaran data elektronik ( EDI ).
PENGURANGAN PERSEDIAAN
Symbol dari perusahaan kelas dunia adalah keberhasilannya dalam mengurangi
perse-diaan. Perusahaan semacam ini sering kali memiliki perputaran persediaan
tahunan 100 kali per tahun. Jika perusahaan lainnya menyimpan persediaan untuk
beberapa minggu bahkan untuk beberapa bulan, perusahaan kelas dunia hanya
memiliki persediaan beberapa hari kadang hanya untuk beberapa jam.
SISI BURUK PERSEDIAAN
Terdapat tiga alasan penting mengapa
perusahaan lebih baik mengurangi persediaannya.
1.
Persediaan membutuhkan biaya
2.
Persediaan menyamarkan masalah produksi
3.
Kemauan untuk menyimpan persediaan dapat menimbulkan kelebihan produksi.
BAGAIMANA PERUSAHAAN DAPAT MENGURANGI PERSEDIAAN ?
Perusahaan yang telah berhasil mengurangi persediaan mengadopsi model produksi just-in-time
(JIT). Akan tetapi, JIT lebih dari sekedar teknik pengurangan persediaan. JIT
adalah filosofi yang menyerang berbagai masalah produksi yang sebelumnya
dijelaskan, melalui penye-derhanaan proses serta pengurangan persediaan. Konsep
JIT sangat tergantung pada berbagai asumsi berikut .
·
Tingkat cacat nol
·
Waktu penyetelan nol
·
Ukuran lot kecil
·
Persediaan nol
·
Waktu tunggu nol dan pemasok yang andal
·
Sikap tim
KUALITAS PRODUK
Terdapat dua alasan dasar mengapa kualitas penting bagi produsen kelas dunia.
Pertama, kualitas yang buruksangat mahal untuk perusahaan. Kedua, kualitas
adalah dasar persaingan produsen kelas dunia.
BAGAIMANA PERUSAHAAN DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS ?
Salah satu cara perusahaan dapat meningkatkan kualitas adalah dengan
menempatkan titik pengendalian disepanjang proses produksi untuk
mengidentifikasi operasi yang “tidak terkendali” ketika operasi tersebu
terjadi.melalui deteksi masalah secara dini,perusahaan dapat mengelola dengan
lebih baik situasi tersebut. Alternatifnya adalah prosedur pengendalian
kualitas akhir proses yang tradisional. Pengendalian proses secara sistematik
adalah metode untuk mngendalikan system produksi otomatis.
IMPLIKASI UNTUK AKUNTANSI DAN SIA
Pembahasan ini berkaitan dengan dua area reformasi : 1.
Perubahan dalam teknik akuntansi, dan 2. Perubahan dalam pelaporan informasi.
PERUBAHAN DALAM TEKNIK AKUNTANSI
APA YANG SALAH DALAM INFORMASI AKUNTANSI TRADISIONAL ?
Berikut ini adalah berbagai kelemahan system akuntansi
tradisional yang paling banyak disebutkan.
·
Alokasi biaya yang tidak akurat
·
Ketertinggalan waktu
·
Orientasi keuangan
·
Penekanan pada biaya standar
BAGAIMANA CARA MENGATASI MASALAH – MASALAH INI ?
Banyak perusahaan kelas dunia yang telah menanamkan solusi atas berbagai
masalah ini melalui perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Kritik utama dari
sistem akuntansi biaya tradisional adalah
1. Alokasi biaya
overhead tidak tepat
Pemecahan dalam hal ini yaitu dengan menggunakan
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC): ABC mencoba untuk menelusuri biaya ke berbagai aktivitas
yang menimbulkannya, dan secara berurutan hanya mengalokasikan biaya-biaya
tersebut ke produk atau departemen. Dasar yang digunakan untuk mengalokasikan
biaya overhead pabrik adalah penggerak biaya.Apakah penggerak biaya itu ?Apapun
yang memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya.
manfaat dari sistem ABC yakni :
2. Keputusan yang lebih
baik
3. Peningkatan pengelolaan
biaya
Data biaya yang lebih akurat menghasilkan bauran produk
serta keputusan penetapan harga yang lebih baik. Data biaya yang lebih
terinci dapat meningkatkan kemampuan manajemen untuk mengendalikan serta
mengelola total biaya.
4. Ukuran kinerja tidak
akurat
Penggabungan model data siklus produksi
SIKLUS-SIKLUS DALAM AKUNTANSI
Siklus Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian (sub-system)
yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur
akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan
akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi menjadi:
1.
Siklus pendapatan
2.
Siklus pengeluaran
3.
Siklus produksi
4.
Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
5.
Siklus buku besar dan laporan keuangan
Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualan
otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai
dengan penerimaan kas. Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran
kas mulai dari proses pembelian sampai ke proses pembayaran. Siklus konversi
merupakan siklus produksi mulai dari bahan mentah sampai ke barang jadi. Siklus
manajemen Sumber Daya Manusia melibatkan prosedur penggajian. Siklus buku besar
dan pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan
buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari
buku besar. Hubungan antar siklus-siklus akuntansi dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Hubungan Siklus-Siklus Akuntansi Keuangan
Sistem Informasi Akuntansi
1.Siklus
Pendapatan dan penerimaan
Siklus pendapatan dan penerimaan terdiri dari berebagi sistim yang mencatat penjualan barang/jasa, penerimaan dan mencatat transfer pembayaran dari pelanggan (lihat bagan berikut).
Siklus pendapatan dan penerimaan terdiri dari berebagi sistim yang mencatat penjualan barang/jasa, penerimaan dan mencatat transfer pembayaran dari pelanggan (lihat bagan berikut).
Gambar 2. Siklus Pendapatan dan Penerimaan
Di
bagian atas:
Rincian barang/jasa yang terjual, harga, termin kredit (jika penjualan kredit)
dituangkan ke dalam sebuah dokumen yang disebut “Nota Penjualan” (Sales
Invoice/Invoice saja). Semua penjualan dicatat ke dalam 2 buah daftar, yaitu:
“Buku Penjualan” (Sales Journal) dan “Daftar Piutang” (Accounts Receivable).
Di bagian bawah: Ketika pelanggan membayar, maka perusahaan membuat slip yang disebut dengan “Slip Setoran (deposit slip)”. Disamping membuat slip setoran, perusahaan juga menerbitkan selembar bukti “Penerimaan Kas/Cek” (Cash/Check Receipt) yang akan menjadi dokumen pendukung dalam melakukan pencatatan di dalam “Buku Kas” sebagai penambah jumlah kas, sekaligus di dalam “Daftar Piutang (Account Receivables) sebagai pengurang nilai piutang (tagihan).
Jika kita perhatikan sekali lagi, maka terlihat jelas bahwa ujung dari proses penjualan dan penerimaan pembayaran menuju ke satu titik yaitu: Daftar Piutang (Accounts Receivable) yang tiada lain adalah daftar tagihan. Saat perusahaan melakukan penjualan kredit, saldo dalam daftar ini akan bertambah. Sebaliknya saat menerima pembayaran, nilainya berkurang.
Di dalam perusahaan manapun, alur proses penjualan, penerimaan kas dan daftar piutang disebut sebagai “Siklus Pendapatan” (Revenue Cycle). Dua dokumen terpenting dalam siklus ini adalah: nota penjualan (bukti penjualan ke pelanggan) dan slip setoran (bukti bahwa pembayaran telah di setorkan ke bank atau kas perusahaan).
2.Siklus Pengeluaran
Tujuan umum diselenggarakan siklus pengeluaran
adalah:
1. Barang yang dibeli adalah yang dibutuhkan perusahaan
2. Barang diterima sesuai dengan pesanan dan dlm kondisi baik
3. Melindungi barang sampai dengan saat digunakan
4. Faktur pembelian barang atau jasa sudah benar dan sah
5. Mencatat dan mengklasikan biaya dengan teliti dan segera
Di bagian bawah: Ketika pelanggan membayar, maka perusahaan membuat slip yang disebut dengan “Slip Setoran (deposit slip)”. Disamping membuat slip setoran, perusahaan juga menerbitkan selembar bukti “Penerimaan Kas/Cek” (Cash/Check Receipt) yang akan menjadi dokumen pendukung dalam melakukan pencatatan di dalam “Buku Kas” sebagai penambah jumlah kas, sekaligus di dalam “Daftar Piutang (Account Receivables) sebagai pengurang nilai piutang (tagihan).
Jika kita perhatikan sekali lagi, maka terlihat jelas bahwa ujung dari proses penjualan dan penerimaan pembayaran menuju ke satu titik yaitu: Daftar Piutang (Accounts Receivable) yang tiada lain adalah daftar tagihan. Saat perusahaan melakukan penjualan kredit, saldo dalam daftar ini akan bertambah. Sebaliknya saat menerima pembayaran, nilainya berkurang.
Di dalam perusahaan manapun, alur proses penjualan, penerimaan kas dan daftar piutang disebut sebagai “Siklus Pendapatan” (Revenue Cycle). Dua dokumen terpenting dalam siklus ini adalah: nota penjualan (bukti penjualan ke pelanggan) dan slip setoran (bukti bahwa pembayaran telah di setorkan ke bank atau kas perusahaan).
2.Siklus Pengeluaran
Tujuan umum diselenggarakan siklus pengeluaran
adalah:
1. Barang yang dibeli adalah yang dibutuhkan perusahaan
2. Barang diterima sesuai dengan pesanan dan dlm kondisi baik
3. Melindungi barang sampai dengan saat digunakan
4. Faktur pembelian barang atau jasa sudah benar dan sah
5. Mencatat dan mengklasikan biaya dengan teliti dan segera
6.
Membukukan kewajiban dan pembayaran kas ke rekening utang dagang
7.
Menjamin bahwa semua pembayaran telah Diotorisasi
8.
Mencatat dan mengklasifikasikan pembayaran kas dengan teliti dan segera
9.
Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan pengadaan
barang dan jasa
Dalam
pembelian barang, meliputi fungsi:
1.
Menentukan kapan memerlukan barang
2.
Memesan dan membeli barang
3.
Menerima dan menyimpan barang
4.
Memastikan kebenaran pencatatan utang
5.
Menyiapkan pembayaran kas
6.
Memindah bukukan catatan transaksi ke buku besar
7.
Menyiapkan berbagai laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan
Gambar 3. Bagian Yang Terlibat
Gambar 4.Siklus Pengeluaran Belanja
3.Siklus
produksi
Aktivitas
Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
- Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi
• Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam
keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
• Bauran produk
• Penetapan harga produk
• Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
• Manajemen Biaya
• Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
• Perancangan Produk
• Perencanaan dan Penjadwalan
• Operasi Produksi
• Akuntansi Biaya
• Bauran produk
• Penetapan harga produk
• Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
• Manajemen Biaya
• Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
• Perancangan Produk
• Perencanaan dan Penjadwalan
• Operasi Produksi
• Akuntansi Biaya
Gambar 5. Siklus Produksi
Perancangan
Produk (Aktivitas 1)
• Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
• Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan
• Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
• Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan
dalam
hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya
produksi.
Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)
• Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
• Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Operasi Produksi (Aktivitas 3)
• Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.
• Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)
• Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
• Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Pengendalian: Tujuan,
Ancaman, dan Prosedur
• Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
• Apakah ancaman-ancamannya ?
– Transaksi yang tidak diotorisasi
– Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
– Kesalahan pencatatan dan posting
– Kehilangan data
– Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas
• Apakah prosedur pengendalian itu ?
– Ramalan penjualan yang akurat dan catatan persediaan
– Otorisasi produksi
– Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi yang kosong
– Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal
Kebutuhan Informasi dan Prosedur
• Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk mengambilan keputusan.
• Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal dan eksternal.
• Tradisional, kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk memenuhi permintaan pelaporan keuangan.
4.Siklus
Penggajian/SDM
Aktifitas
SDM
• Perekrutan dan mempekerjakan
• Pelatihan
• Job tugas
• Kompensasi (gaji)
• Evaluasi kinerja
• Discharge karyawan, karena sukarela atau disengaja terminasi
• Pelatihan
• Job tugas
• Kompensasi (gaji)
• Evaluasi kinerja
• Discharge karyawan, karena sukarela atau disengaja terminasi
Gambar 6. Siklus Penggajian
Aktivitas
Siklus Penggajian
1.
Perbarui File Induk Penggajian
2.
Perbarui Tarif dan Pemotongan pajak
3. Validasi
Data Waktu dan Kehadiran
4.
Mempersiapkan Penggajian
5.
Membayar Gaji
6.
Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan
7.
Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potongan dan Lain-Lain
1.
Update Master Payroll File
•
Untuk merefleksikan perubahan, misalnya adanya perekrutan karyawan (hires),
pemberhentian karyawan (terminations), perubahan tingkat upah.
•
Setiap perubahan pembayaran harus dimasukkan secara tepat waktu
2.
Update Tax Rates and Deductions
•
Memperbarui informasi mengenai tarif dan pemotongan pajak lainnya
•
Perubahan terjadi ketika terjadi update tentang perubahan pada pajak dan
pembayaran
lain maka akan diterima oleh pemerintah dan perusahaan asuransi.
3.
Validate Time and Attendance Data
•
Mengesahkan data waktu kehadiran karyawan
•
Informasi ini menjadi berbagai bentuk,
tergantung
pada status pekerja.
Validate
Time and Attendance Data
•
Berbagai bentuk pembayaran:
–
Time cards untuk pembayaran atas dasar Jam kerja (hourly basis)
–
Self report for professionals
–
Straight commission or salary plus commission
–
Incentives and bonuses
Peluang
untuk menggunakan IT/IS
–
Mengumpulkan data waktu dan kehadiran pegawai secara elektronis sebagai ganti
dokumen kertas.
–
Penggunaan pembaca kartu untuk
mengumpulkan
data waktu kerja.
–
Penggunaan jam waktu elektronis
4.
Prepare Payroll
•
Mempersiapkan dan mengelolah payroll.
•
Data tentang lamanya waktu kerja (hours worked) disediakan oleh departemen
dimana pekerja tersebut berada.
•
Informasi tingkat upah (Pay rate information) berasal dari file induk payroll
(payroll master file).
•
Bagian yang bertanggung jawab untuk menyiapkan cek pembayaran tidak dapat
menambahkan catatan baru (new record) pada file tersebut.
5.
Disburse Payroll
•
Pembayaran payceck kepada karyawan.
•
Kebanyakan karyawan dibayar dengan cek atau melalui deposit langsung kedalam
rekening bank karyawan.
6.
Calculate Employer-Paid Benefits and Taxes
•
Ada beberapa pajak gaji (payroll taxes) dan pajak pendapatan yang dibayar
lansung oleh karyawan.
•
Kontribusi karyawan untuk membayar dari presentasi masing-masing gross pay
sebagai dana asuransi.
•
Pekerja berkontribusi terhadap sarana kesahatan, orang cacat, dan premi.
•
Banyak perusahaan menawarkan kepada karyawannya berbagai keuntungan yang
flexible.
•
Banyak karyawan ditawari untuk memilih perencanaan tabungan pensiun apabila
mereka telah berhenti bekerja.
7.
Disburse Payroll Taxes and Other Deductions
•
Penyelesaian pembayaran kewajiban pajak dan pengurangan sumbangan sukarela dari
masingmasing
karyawan.
•
Organisasi secara periodik penyiapkan cek pembayaran atau penggunaan electronic
transfer
untuk membayar berbagai macam
kewajiban
pajak.
•
Waktu pembayaran diberikan pada agen pemerintah yang ditunjuk.
•
Dana sumbangan yang telah dipotongkan dari cek gaji karyawan diberikan kepada
organisasi yang membutuhkan.
•
Sistem penggajian (Payroll system) yang berkaitan dengan data biaya didesain
untuk dikumpulkan dan diintegrasikan dengan tipe informasi lain agar dapat
menyediakan kepada manajemen dalam membuat keputusan:
1.
Kebutuhan staf tenaga kerja kedepan
2.
Performansi tenaga kerja
3.
Proses penggajian yang efektif dan efisien
•
Beberapa informasi tradisional telah disediakan oleh sistem pembayaran
(payroll
system).
•
Informasi lain, misalnya data tentang ketrampilan karyawan (employee skill),
disediakan
dan dikelola oleh system sumber daya menusia (HRM system).
SLIP
GAJI
Gambar 7.Slip Gaji
5.Siklus
Buku Besar Dan Laporan Keuangan
Sistem pemprosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun komputerisasi.Dua system pemprosesan tersebut akan mempengaruhi input,proses,output,menejemen data dan pengendaliannya.
1. Sistem pemprosesan transaksi secara manual
Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya.
2. Sistem pemprosesan transaksi berkomputerisasi
Sistem pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan system pemprosesan transaksi secara manual.
Beberapa keuntungan pemprosesan transaksi terkomputerisasi dibandingkan dengan pemprosesan transaksi secara manual antara lain :
a. Data transaksi dapat dimasukan melalui alat elektronik dan disimpan dalam media megnetik dari pada disimpan dalam dokumen hardcopy.
b. Data transaksi dapat diverifikasi dengan program edit checks tanpa harus melibatakan tenaga manusia untuk mendeteksi adanya kesalahan.
c. Penambahan data dapat dilakukan dengan mudah dan transaksi dapat didentifikasi dengan cepat.
d. Transaksi dapat diposting dengan cepat kedalam buku besar.
e. Pemprosesan transaksi dan pembuatan neraca saldo dapat dilakukan dengan cepat.
f. Laporan keuangan dan laporan lainnya dapat dibuat kapan saja tanpa harus menunggu sampai akhir periode.
g. Dapat menampilkan jurnal dan buku besar sebagai gambaran dari transaksi yang terjadi.
h. Laporan dapat disiapkan dengan cepat dan mudah yang telah disimpan dalam computer.
i. Dapat dibuat dengan cepat laporan dan analisis untuk manajer dari data yang telah disiapkan dalam computer.
Gambar 8.Siklus Buku Besar
SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
Kelemahan system pemprosesan transaksi terkomputerisasi yany masih tradisional adalah tidak terintegrasinya program-program aplikasi yang digunakan dalam system tersebut.
Sehingga informasi keuangan dan non keuangan yang dihasilkan untuk perencanaan dan pengendaliaan operasi kurang bermanfaat.Untuk mengatasinya sebaiknya menggunakan system ERP.
SISTEM WEB-BASED
Word widw web merupakan jaringan komunikasi informasi.Bagi perusahaan system ini sangat dibutuhkan untuk dapat nenggunakannya harus tersedia program aplikasi.
Imput utama dari siklus buku besar dan laporan keuangan berasal dari output semua siklus lainnya.
TUJUAN SISTEM GENERAL LEDGER
Sistem general ledger menggambarkan pemprosesan keuangan.Tujuan dari system general ledger diantaranya :
a. Untuk mencatat transaksi akuntansi dengan tepat dan akurat.
b. Untuk memposting pada rekening yang tepat.
c. Untuk menjaga keseimbangan jumlah dalam sisi debit dan kredit.
d. Mengakomodasi kebutuhan pembuatan jurnal penyesuaian.
e. Untuk menyediakan laporan keuangan yang tepat.
BAGAN REKENING (CHART OF ACCOUNT)
Bagan rekening adalah rekening dalam perusahaan yang meliputi aset,ekuitas,pendapatan dan biaya-biaya.Komposisi kode rekening yang ada dalam chart of accout didesain sesuai dengan kebutuhan informasi internal dan eksternal perusahaan.
KLASIFIKASI DALAM CHART OF ACCOUNT
Klasifikasi rekening harus dapat mereflasi aktivitas perusahaan.
Perusahaan manufaktur membutuhkan manufaktur membutuhkan rekening persediaan dalam tiga buah rekening(persediaan bahan baku,barang dalam proses dan barang jadi).Perusahaan jasa lebih menfokuskan desain rekeningnya pada transaksi jasa..
PENGKODEAN DAFTAR REKENING.
Tipe pengkodean chart of account ada 2 diantaranya:
1) Block account codes.
Dalam desain dengan menggunakan block codes rekening secara berurutan di kategorikan ke dalam klasifikasi rekening dengan membentuk blok,misalnya aktifa lancer.Keuntungannya yaitu jika ada rekening baru dapat disisipkan tanpa harus mengubah kode rekening yang sudah ada.
2) Group Account Codes.
Dalam desain ini memiliki arti tertentu,misalnya kode rekening 112 dapat di artikan digit pertama mempresentasikan kategori mayor rekening(aktiva lancar),Digit ke 2 merepresentasikan klasifikasi intermediate(kas),Dan digit ke 3 merepresentasikan klasifikasi minor rekening (kas di tangan).
SUMBER DATA DAN INPUT.
Transaksi-transaksi yang akan di posting ke general ledger dapat di klasifikasikan ke dalam 6 tipe yaitu:
1) Transaksi eksternal yang bersifat rutin.
2) Transaksi inernal yang bersifat rutin.
3) Transaksi non-rutin
4) Jurnal penyesuaian(adjusting enteries).Transaksi ini terjadi pada akhir periode akuntansi.Empat tipe adjusting enteries yaitu:
1) Akrual.
2) Defferal.
3) Revaluasi.
4) Koreksi.
5) Jurnal pembalik.
6) Jurnal penutup.
PEMROSESAN DATA.
Pemrosesan data dalam system ledger di bagi menjadi dua yakni:
a) Pemrosesan data transaksi harian.
Transaksi yang bersifat harian seperti transaksi penjualan,penerimaan kas,pembelian dan transaksi pengeluaran kas.
b) Pemrosesan akhir periode.
Pada akhir periode ada dua jurnal penyesuaian yang perlu dibuat yaitu jurnal penyesuain yang bersifat rutin dan jurnal penyesuaian yang bersifat tidak rutin.
INFORMASI
Hasil output dari system pemprosesan ledger dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
1. Analisis general ledger.
Digunakan untuk alat pengendalian perusahaan.Ada dua analisis general ledger yaitu general journal listing dan general ledger change report.
2. Laporan keuangan
Laporan keuangan utama yang dibuat oleh perusahaan ada tiga yaitu neraca,laporan,laba rugi dan arus kas.Ketiga laporan dibuat pemakai laporan dari pihak luar perusahaan yang meliputi pemegang saham,kreditur,pemerintah dan analisis keuangan.
3. Laporan manajerial
Data laporan manajerial berasal dari data yang juga digunakan untuk membuat laporan keuangan.
MANAJEMEN DATA
1. Pendekatan file-oriented
File-file disusun untuk kebutuhan spesifik kelompok pemakai tertentu.Berikut ini merupakan representasi pemakai file dalam general ledgerdan siklus laporan keuangan yaitu :
General Ledger Master File
File ini merupakan jantung dari database akuntansi.Masing-masing catatan menunjukkan keadaan sebuah akun general ledger.
Current Journal Voucher File
File ini berisi detail signifikan yang berkaitan dengan masing-masing transaksi yang telah dipos pada general ledger selama periode berjalan.
General Ledger Historiy File
Yang berisi data aktual akun general ledger masing-masing bulan untuk beberapa tahun yang lalu.
Responsibility Center Master File
Yang berisi pendapatan dan biaya-biaya aktual dari berbagai devisi.
Budget Master File
Berisi jumlah anggaran aset,hutang,pendapatan dan alokasi biaya pada bermacam-macam pusat pertanggungjawaban perusahaan.
Financial Report Format File
Berisi informasi yang penting untuk memperoleh format yang beragam.
PENGENDALIAN UMUM
1. Pengendalian Organisasional
2. Pengendalian Dokumentasi
3. Pengendalian Akuntabilitas Aset
4. Pengendalian Praktik Manajemen
5. Pengendalian Operasi Pusat Data
6. Pengendalian Otorisasi.
TERIMA KASIH POSTINGAN SANGAT MEMBANTU
BalasHapusBorgata Hotel Casino & Spa, Atlantic City - MapYRO
BalasHapusRooms at Borgata Hotel Casino & Spa 인천광역 출장마사지 offer contemporary amenities such as a 서산 출장샵 marble bathroom, a 경산 출장샵 Jacuzzi, 영주 출장마사지 and a Jacuzzi. 아산 출장마사지 Property amenities include a business center, Rating: 3.7 · 14 reviews